TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa lembaga pengelola investasi (Soverign Wealth Fund/SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) yang baru saja dibentuk mempunyai posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan.
Hal itu disampaikan Presiden saat mengumumkan jajaran Dewas dan direksi INA kepada publik di Veranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (16/2/2021).
"Sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan, meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang, dan menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi : INA/SWF Diperintahkan Langsung UU
Dengan adanya INA, presiden berharap dapat membantu mencari alternatif kebutuhan pembiayaan pembangunan baik dari investor dalam negeri maupun dalam negeri.
INA dapat menjebatani para investor untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"INA akan menjadi mitra strategis bagi para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, agar tersedia pembiayaan yang cukup untuk program pembangunan khususnya program pembangunan infrastruktur nasional," katanya.
Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Demokrat: Mungkin Ditujukan ke Pendukungnya yang Selama Ini Hanya Memuji
Presiden mengatakan meskipun terbilang terlambat dalam membentuk lembaga pengelola investasi (soverign wealth fund/SWF), ia yakin Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dalam pendanaan pembangunan.
"Tidak ada kata terlambat saya meyakini INA, Indonesia investment authority mampu untuk mengejar ketertinggalannya dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional," pungkasnya.