Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai banjir di Jabodetabek pada Sabtu (20/2/2021), tidak berpengaruh terhadap okupansi hotel dan kunjungan masyarakat ke restoran.
"Dampak secara ekonominya tidak terlalu berpengaruh, karena kejadiannya di akhir pekan. Lagi juga okupansi hotel juga lagi jelek, begitu juga restoran sepi karena pandemi," ujar Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani saat dihubungi, Minggu (21/2/2021).
Menurutnya, jika kondisi normal tanpa pandemi Covid-19, banjir menjadi beban bagi pengusaha hotel maupun restoran, karena saat akhir pekan banyak masyarakat berlibur.
Namun, pada saat ini yang mengalami kerugian hanya hotel yang terendam banjir, seperti hotel Grand Kemang.
Baca juga: Kemenparekraf Dorong Prioritas Vaksin Covid-19 dan Stimulus, Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
"Grand Kemang kan terendam, itu pasti ada kerugian karena peralatannya terendam, mobilnya kena. Tapi sekarang saya belum terima laporan kerugiannya," papar Hariyadi.
Baca juga: Menparekraf Minta 34 Juta Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Dapat Prioritas Vaksin Covid-19
"Jadi kerugian akibat banjir, sekarang lebih kepada hotel yang memang terkena banjir langsung," sambung Hariyadi.
Diketahui, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, kemarin, mengalami banjir dengan ketinggian hingga sekitar 2 meter, akibat curah hujan yang tinggi.