Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit properti pada 2021 tumbuh 5-7 persen.
Hal itu disampaikan Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Kurniawan Agung saat Property Outlook 2021, Rabu (24/2/2021).
"Kami meyakini pertumbuhan kredit 2021 akan meningkat kalau kemarin negatif 2,4, BI memprediksi pembiayaan KPR bisa 5-7 persen," tuturnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Finalisasi Aturan PPnBM Kendaraan Bermotor Segera Keluar
Menurutnya, penjualan properti akan berkontribusi cukup besar terhadap kredit perbankan tahun ini dengan adanya rencana fasilitas uang muka (down payment/DP) 0 persen.
Kurniawan menerangkan bahwa pun BI telah menurunkan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,5 persen.
Baca juga: DP 0 Persen Sektor Properti dan Kendaraan Berlaku Hingga Desember 2021, Akan Diperpanjang?
Selain itu, BI juga mencatat risiko kredit properti mengalami penurunan di kondisi pandemi Covid-19.
"Semester II-2020 pertumbuhan KPR masih tertahan kecuali properti dengan ukuran menengah yang tumbuh 7,1 persen, namun tipe lain masih terkontraksi," ucap Kurniawan.
Dia menambahkan Non Performing Loan (NPL/kredit macet) rumah tapak menunjukkan perbaikan di semester II-2020.
"NPL tipe menengah ini membaik terakhir mencapai 2,2 persen di Desember 2020," urainya.
Kurniawan menekankan bahwa kebutuhan pembiayaan akan meningkat dalam tiga bulan ke depan.
Itu terlihat dari perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut.
"Meskipun ada PPKM yang sempat menahan aktivitas masyarakat tetapi ekonomi mengalami perbaikan ditopang ekspor yang meningkat seperti CPO, batubara, besi baja, hingga produk manufaktur," tuntasnya.