Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan menjadi negara dengan investasi yang heavy atau besar utamanya di sektor hulu tambang.
Menurutnya hal itu berkaca dari produksi nikel olahan yang merajai pasar dunia di Morowali Sulawesi Tengah.
"Kalau kita lihat bagaimana cerita di Morowali. Indonesia akan menjadi negara kedua terbesar yang menjual stainless steel ke dunia, ini suatu bagian dari diversifikasi ekspor," kata Mendag saat konferensi pers virtual kinerja ekspor impor Januari 2021, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Genjot Eksportir UMKM, Mendag Ingin Ciptakan Ekosistem yang Adil
Dia menekankan bahwa setidaknya ada 14 titik industri baru yang sebagian besar berada di luar Pulau Jawa.
"Industri baru tersebut mempunya investasi paling kecil lebih dari 5 miliar dolar AS," ucapnya.
Mendag meyakini kondisi ini akan menjadikan produk ekspor non migas ke luar negeri mengalami tren lonjakan.
Sebagai contoh, pembangunan dari pada aluminium dan alumina yang ada di Bintan Kepulauan Riau dengan nilai investasi lebih dari 6 miliar dolar AS.
Kemendag berupaya mengantisipasi terjadinya lonjakan ekspor aluminium dan alumina yang akan tumbuh pesat 2024 dan 2025 ketika pabriknya sudah jadi.
"Kita memang 10 tahun lalu masih menjadi pengekspor barang setengah jadi atau barang mentah. Kita sekarang sudah jual besi baja dan otomotif yang ini adalah basis dari investasi. Jadi diversifikasi itu akan berjalan sesuai dengan terjadinya investasi dan industrialisasi," tukas Mendag.