TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja menjelaskan, Indonesia saat ini menjadi pengekspor terbesar rumput laut di dunia.
Menurutnya, 25 persen rumput laut di dunia berasal dari Indonesia dalam bentuk mentah (raw material).
Sjarief menjelaskan banyak sekali saat ini peluang industri yang belum disentuh seperti karagenan turunan dari rumput laut.
"Rumput laut itu menjadi bahan dari kosmetik, sebagai contoh industri kecantikan kita masih mengimpor karagenan China. Padahal bahan baku dari Indonesia, dikirim ke China kemudian diolah menjadi karagenan dimanfaatkan jadi kosmetik, masuk lagi ke Indonesia," tuturnya dalam rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) secara virtual, Sabtu (6/3/2021).
Sjarief menuturkan tidak hanya untuk kebutuhan kosmetik, olahan rumput laut juga bisa digunakan bagi bahan baku obat-obatan medis dan tepung-tepungan.
"Indonesia eksportir terbesar (rumput laut) tapi kita belum menyentuh hilirisasinya," tegasnya.
Baca juga: KKP: Kemudahan Usaha Perikanan Tangkap Dijamin di PP Nomor 27/2021
Volume pasar produk rumput laut global menurut komoditas utama tahun lalu sebesar 757 ribu ton.
Sedangkan nilai pasar rumput laut mencapai 2,60 miliar dolar AS.
"Untuk kegiatan budidaya dalam rangka ekspor. Indonesia akan fokus pada tiga komoditas unggulan yakni udang, lobster dan rumput laut. Opportunity ini masih terbuka untuk Anda semua," tukas Sjarief.