Oleh sebab itu, IFCA juga akan menjadi kesempatan bagi generasi muda kreatif untuk menjawab permasalahan yang ada dalam membangun industri yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.
Kompetisi ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri sehingga semakin dicintai dan bisa menjadi kebanggaan Indonesia.
Tahun lalu, sebanyak 223 desainer atau usaha rintisan kreatif mengikuti IFCA.
Dari kategori kriya, produk Nyalira Stool atau bangku dari limbah puntung rokok karya Febryan Tricahyo berhasil meraih juara pertama IFCA 2020.
Sementara produk Selayung, karya Seruni Sekarputri, yang terinsipirasi dari tenun pewarna alami suku Baduy, menyabet juara pertama IFCA 2020 kategori fesyen.
Pada IFCA 2021, seratus nominator terbaik pilihan juri akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan di bidang desain, bisnis dan keberlanjutan (sustainability) dengan narasumber dari Universitas Prasetiya Mulya, Lasalle College, MM-Sustainability Universitas Trisakti, serta praktisi bidang Kriya dan Fesyen.
Kemudian akan dipilih 14 nominator terbaik yang akan mendapatkan berbagai fasilitasi diantaranya mentoring ekslusif dari tim Coach yang kompeten diantaranya Handoko Hendroyono (CEO dan Co-Founder Mbloc Space), Faye Wongso (Presiden Coworking.id), Dian Onno (Co-Founder Instellar Indonesia) dan Dwi Purnomo (Founder The Local Enabler), kemudian mendapatkan fasilitas biaya pembuatan purwarupa produk, akses ke pengrajin lokal dan pasar, serta katalog nominator IFCA.
Selain itu, nominator akan menjadi binaan Ditjen IKMA dan sebagai hadiah, pemenang akan mendapatkan uang pembinaan total senilai Rp 130 juta untuk kategori kriya dan fesyen.
Pendaftaran IFCA 2021 akan dibuka hingga 2 Mei 2021 melalui laman resmi Bali Creative Industry Center (www.bcic-ikm.net) dan akun instagram @bcicofficial. Sementara malam penghargaan rencananya akan digelar pada 3 Juli 2021.