Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Indonesia memiliki potensi digital ekonomi yang sangat besar.
Diperkirakan nilainya mencapai Rp1.800 triliun tahun 2025 mendatang.
“Jangan sampai digital market ekonomi kita justru dikuasai asing.
UMKM harus jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Saya kira banyak orang Indonesia yang punya keahlian dan membantu UMKM berkembang dan menjadikan ini sebagai gerakan nasional,” katanya saat acara Coffee Talk, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Telkom Indonesia Dukung Pariwisata Nasional Lewat Optimalisi Infrastruktur Digital
Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan konsep voluntary desk dan mengajak para ahli menjadi mentor untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Model pendampingan mentor seperti ini menjadi salah satu cara agar akselerasi UMKM masuk ke sektor digital segera terwujud.
Upaya ini dilakukan KemenkopUKM bekerja sama dengan Mastercard Academy 2.0 melalui program MicroMentor Indonesia yang saat ini sukses merekrut 10 ribu pendamping dan menjangkau 40 ribu UMKM.
"UMKM saat ini jadi tumpuan ekonomi di tengah pandemi.
Digitalisasi jadi keniscayaan pertumbuhan UMKM kita ke depan. UMKM perlu pendampingan dari mentor agar berkembang lebih cepat," kata Menkop Teten.
Baca juga: BLT UMKM Segera Dibuka Maret 2021, Ini Syarat dan Cara Mendapatkan, Siapkan KTP dan Berkas Lainnya
MicroMentor Indonesia akan melatih dan mendampingi UMKM tentang tata cara penggunaannya melalui platform MicroMentor Indonesia, yang diintegrasikan dengan platform pelatihan berbasis daring KemenkopUKM di edukukm.id.
Teten berharap program ini dapat mempercepat pertumbuhan wirausaha baru.
Jumlah wirausaha Indonesia saat ini masih relatif kecil dibanding negara lain, yakni hanya sebesar 3,7 persen.
“Di 2024, kami targetkan menjadi 4 persen.
Berbagai cara dilakukan bukan hanya lewat pendampingan juga dengan skema modal ventura misalnya," kata Teten.