News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sengkarut Wacana Impor Beras, Ombudsman Nilai Ada Potensi Maladministrasi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika

"Kalau penyerapan dari Bulog ini bagus, kita tidak perlu impor beras. Ada tahun-tahunnya yang kita tidak perlu impor seperti tahun 2019 dan 2020," tutur Mendag saat konferensi pers virtual, Jumat (19/3/2021).

Mendag berkata rencana impor beras ini adalah tanggung jawab dirinya.

"Saya yang minta rakor dengan Menko Perekonomian untuk dibicarakan masalah stocking Bulog ini karena ini sudah sangat mengganggu saya," tuturnya.

Dia menilai impor perlu dilakukan untuk mengantisipasi ketersediaan beras di gudang Bulog yang kurang dari satu juta ton.

Mendag berkata apa yang disampaikan Direktur Utama Bulog yakni iron stock masih 800 ribu stock belum dihitung dengan turun mutu.

"Hitungan saya berarti stocking Bulog sudah bisa dikatakan hanya 500 ribu ton. Ini adalah salah satu stocking terendah dalam sejarah Bulog," imbuhnya.

Berdasarkan data hingga Maret 2021, Bulog baru dapat menyerap 85 ribu gabah petani di musim panen raya ini.

"Bukan salah Bulog karena yang dijual petani gabah dalam kondisi basah faktor dari hujan yang tidak berhenti. Sedangkan Bulog memiliki aturan hanya menerima gabah yang dalam kondisi kering," pungas Mendag.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini