Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul ArifinĀ
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren penerapan akuntansi berbasis akrual dalam sektor pemerintah terus berkembang di berbagai negara di dunia.
Dengan semakin berkualitasnya informasi yang didapatkan, maka pemerintah akan dapat mengambil keputusan yang efisien dan efektif di dalam pengelolaan keuangan negara.
Tren ini diawali oleh negara-negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) misalnya Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.
Sedangkan negara Asia yang menggunakan basis akrual adalah Jepang, Korea Selatan dan Filipina.
Saat ini di Indonesia sudah diterapkan akuntasi seccara akrual walaupun belum dilakukan pada semua pelaporan keuangan pemerintahan.
Banyak hal yang melatarbelakangi perkembangan basis akrual tersebut.
Negara-negara OECD menilai bahwa penggunaan basis akrual akan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi laporan keuangan yang kemudian berguna dalam pengambilan keputusan serta akuntabilitas publik.
Baca juga: Enggak Ribet Lagi, 5 Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda
Selain hal tersebut informasi keuangan yang akuntabel dan transparan pasti akan sangat mendukung proses pengawasan secara tepat.
Alex Metcalfe, Head of Public Sector ACCA, Kamis (25/3/2021) menjelaskan, untuk transisi ke akuntansi akrual bisa juga meningkatkan kredibilitas fiskal pemerintah.
"Dengan menggunakan basis akrual maka dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di dalam pemerintah. Sebab informasi yang didapatkan lebih lengkap," jelas Alex.
Alex menambahkan penerapan sistem akuntansi berbasis akrual dalam pemerintahan harus dilakukan secara bertahap, berkesinambungan dan terpadu.
Hasil dari penerapan sistem ini tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat.
"Basis akuntansi akrual memberikan manfaat yang lebih banyak dibandingkan dengan basis akuntansi yang lain, baik bagi pemerintah sendiri sebagai penyusun laporan keuangan maupun bagi pengguna laporan keuangan," jelasnya.
Baca juga: Profesi Akuntansi Tidak akan Hilang Ditinggal Zaman