Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim memiliki jumlah lansia terbesar ketiga di Indonesia.
Pada awal 2021, terdapat sekitar 4,3 juta warga berusia 60 tahun ke atas di Jawa Timir. Kota Surabaya sendiri menyumbang sekitar 265 ribu lansia.
“Layanan SVB Jatim akan berlangsung selama 2 bulan hingga 28 Mei 2021. Tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang sesuai kebijakan pemerintah,” ujar Dwi Satriyo.
Ia menjelaskan, SVB Jatim didukung oleh kurang lebih 150 Covid-19 Ranger dari seluruh BUMN di Jatim, serta sekitar 50 tenaga kesehatan (dokter dan perawat) yang berasal dari Rumah Sakit (RS) BUMN di Jatim yang bekerja secara shift.
"Petrokimia Gresik selaku koordinator bersama anggota Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jatim memberikan dukungan penuh dengan mengirimkan relawan demi suksesnya program ini," ujarnya.
Dwi Satriyo memaparkan, Satgas BUMN Jatim yang telah dibentuk sejak 17 Maret 2020 ini membawahi 14 RS BUMN yang tersebar di 11 daerah, antara lain Surabaya, Malang, Gresik, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Kalianget, Kediri, Mojokerto.
Satgas BUMN Jatim juga telah membentuk Posko Penanggulangan Covid-19 di 38 titik di seluruh Jatim, dengan pembagian tugas oleh masing-masing BUMN.
Total ada 14 BUMN yang berkantor pusat di Jatim dan 13 BUMN yang berkantor cabang di Jatim yang terlibat langsung dalam Satgas BUMN Jatim.
Sementara jumlah penyaluran bantuan mencapai Rp 34,88 miliar dengan sebaran 57% untuk alat kesehatan atau alat pelindung diri (APD), 25% untuk sembako, 10% untuk obat-obatan, dan 8% untuk bantuan lain.
Selain itu, Satgas BUMN Jatim juga telah melaksanakan Program Donor Plasma BUMN untuk Indonesia, dan hingga saat ini telah terdapat 124 pendonor dengan total volume plasma sekitar 49.600 cc.
"Kami siap mendukung pemerintah melalui program-program Kementerian BUMN dalam memerangi Covid-19. Semoga upaya ini dapat mempercepat Indonesia terbebas dari wabah ini," ujar Dwi Satriyo.
PBNU Usung Kuntum Khairu Basa Jadi Komite Nasional Disabilitas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan dukungan penuh kepada Kuntum Khairu Basa untuk menjadi Anggota Komite Nasional Disabilitas (KND) periode 2021-2026.
Hal itu disampaikan oleh PBNU melalui surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU, Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj dan Wakil Sekretaris Jenderal DR. Imdadun Rahmat mantan Ketua Komnas HAM RI.