Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyoroti beban kebutuhan daging sapi di Jakarta saat ada kebijakan larangan mudik di Mei 2021.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan, neraca kebutuhan daging sapi ini dihitung bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca juga: Pedagang Tolak Impor Daging, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Pastikan Sirkulasi di NTT Lancar
"Kebutuhan terhadap daging sapi itu 52.156 ton di Maret. Kemudian, di April naik, apalagi kalau tidak ada liburan (mudik), beban ini banyak di Jakarta," ujarnya dalam video conference, Senin (29/3/2021).
Selain itu, Syailendra juga mengikuti rapat bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan kalkulasi dampak adanya larangan mudik.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Tren Penjualan Daging Wagyu di Tanah Air Terus Meningkat
"Bersama Kemenhub, kami menghitung kalau tidak terjadi pergerakan mudik dan lain-lain maka beban di Jakarta naik," katanya.
Di sisi lain, menurut dia, persoalan gejolak harga daging sapi itu sebenarnya hanya terjadi di wilayah Jabodetabek dan Bandung saja.
"Sebenarnya kalau bicara daging sapi ini yang agak sedikit menonjol hanya Jabodetabek dan Bandung Raya," pungkas Syailendra.