Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan perjanjian perdagangan Indonesia- Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) memberi manfaat dalam supply chain.
Menurutnya, IA-CEPA meningkatkan daya saing dan daya tembus produk-produk Indonesia di dunia ketiga.
“IA-CEPA bukan hanya bermanfaat untuk perdagangan langsung dua negara, tapi juga bisa optimalkan peran powerhouse Indonesia ke negara dunia ketiga.
Contohnya Indonesia bisa dapat bahan baku mie instan yang lebih murah dari Australia melalui IA-CEPA sehingga mie instan Indonesia makin tumbuh dan menguasai pasar-pasar baru," kata Wamendag kepada wartawan, Senin (5/4/2021).
Dia menegaskan dalam perjanjian IA-CEPA, ribuan produk asal Indonesia mendapatkan keringanan bea masuk ke Australia sebesar nol persen.
"Ini meningkatkan penetrasi produk Indonesia dalam perjanjian bilateral," tambahnya.
Baca juga: Dua Warga Negara Australia Dibebaskan dari Tahanan Junta Militer Myanmar
Sebaliknya, Indonesia juga bisa memanfaatkan pasokan bahan mentah dan bahan baku dari Australia di berbagai bidang, khususnya di industri yang jadi keunggulan Indonesia seperti industri olahan pangan, tekstil, alas kaki dan sebagainya.
Manfaat lain adalah di bidang pengembangan kapasitas. Australia menyediakan 200 visa training setiap tahunnya bagi warga negara Indonesia dengan masa tinggal enam bulan di Australia.
Ini bisa jadi sarana bagus untuk meningkatkan skill bagi WNI dalam berbagai bidang.
akil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyampaikan Kemendag cukup berhasil dalam mewujudkan visi Presiden dalam perluasan ekspor.
Aria menjelaskan bukan hanya dilihat secara kuantitatif tetapi juga kualitatif.
“Banyak perjanjian perdagangan selesai dengan tetap mengedepankan kepentingan dalam negeri, khususnya dalam mendukung industri nasional dan UMKM," tutur Aria Bima.