Pemasangan SCADA di sumur produksi terus ditingkatkan. Sampai saat ini sudah lebih dari 4.000 sumur produksi yang terkoneksi sehingga pengumpulan data dan pemantauan sumur bisa dilakukan secara real time.
Pada tahun 2000, PT CPI mulai menerapkan konsep data foundation, data architecture, dan gudang data (data warehouse) untuk mengelola dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber data.
Sumber data utama didapatkan dari aplikasi-aplikasi pengeboran, produksi, operasi, pemeliharaan, reservoir, geologi, dan lain-lain.
Dengan dasar yang kuat ini, pada tahun 2016 PT CPI meningkatkan pemanfaatan teknologi digital secara luas dan terintegrasi dengan membentuk Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Siak.
Fasilitas ini memanfaatkan “big data” untuk menjadi informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Fasilitas ini ibarat sebuah kokpit pesawat.
Dari fasilitas ini, aktivitas ribuan sumur dan peralatan yang lokasinya tersebar dapat terus dipantau dan dioptimisasi.
Data yang dikumpulkan setiap hari di gudang data (data warehouse) dapat dikorelasikan dengan data lain dan diubah menjadi informasi yang bermanfaat.
IODSC memanfaatkan transformasi digitalisasi dengan menyimpan pengetahuan dari para ahli dari berbagai bidang dan mengimplementasikannya sebagai “factory automation” untuk kinerja sumur dan peralatan.
Dengan pendekatan ini, pengetahuan para ahli yang jumlahnya terbatas dapat diterapkan ke semua area setiap hari secara teratur dan konsisten ke aliran data yang masuk. Sehingga, kondisi sumur dan peralatan yang beroperasi tidak normal dapat segera diketahui.
Informasi tersebut lalu dikirimkan ke pengguna (user) berdasarkan prioritas perbaikan. Langkah cepat ini dapat mengurangi potensi kehilangan produksi minyak dan meningkatkan keandalan operasi.
“Menyimpan pengetahuan para ahli di perangkat digital memiliki manfaat tambahan untuk menjaga kesinambungan pengetahuan dari para ahli yang dibutuhkan operasi ketika para ahli yang berpengalaman harus pindah pekerjaan atau memasuki purna bakti,” papar Ivan Susanto, Chevron Digital Innovation Acceleration Advisor.
Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI) antara lain dimanfaatkan untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis dengan mempertimbangkan peluang produksi kerugian yang paling rendah sehingga menghasilkan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien.
Teknologi AI juga digunakan untuk mengidentifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal; analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal; serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.
Data yang terekam juga dapat digunakan untuk menyusun prioritisasi pekerjaan kritikal dan perawatan sumur serta peralatan. Salah satu contoh hasilnya, total siklus jadwal waktu rig perawatan rutin dan pengerjaan ulang sumur (workover) turun hingga lebih dari 30 persen sehingga biaya operasi lebih efisien.