Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hambatan bisnis properti selama setahun belakangan mengalami penurunan drastis hingga membuat pelaku usaha ini harus beradaptasi dengan cara baru.
Selain memanfaatkan betul fungsi teknologi sebaik mungkin, tren properti di Kuartal Pertama di tahun 2021 sudah menunjukkan arah yang lebih baik. Sebab sudah ada relaksasi dari pemerintah untuk menggenjot lagi bisnis properti yang terpukul selama pandemi Covid-19.
"Saya rasa sudah cukup baik perkembangannya, tinggal bagaimana pelaku usaha ini bisa beradaptasi sesuai kebutuhan konsumen terlebih di masa pandemi ini," kata CEO AKR Land Thomas Go dalam diskusi virtual bertajuk 'Tren dan Strategi Pemasaran Properti 2021' di Jakarta, Kamis (14/04/2021).
Baca juga: Properti SOHO Beri Subsidi PPN 50 Persen dan Uang Muka Nol Persen
Selain ada relaksasi, pelaku bisnis properti mesti memahami kriteria tipe rumah yang disukai konsumen saat ini. Karena dengan memahami kriteria itu, pelaku usaha properti bisa menggencarkan promosinya dengan efektif dan efisien.
Tak hanya itu, promosi digital sangat penting juga untuk membuat promosi menjadi lebih bagus dan menarik.
"Harus memahami yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Jadi, promosi menggunakan teknologi digital sangat perlu sekarang sehingga tidak perlu lagi dibuat show gallery atau maket properti itu biss diganti dengan Virtual Reality," jelas Thomas.
Baca juga: DP dan PPN 0 Persen Telah Dongkrak Penjualan Properti
Thomas mengatakan pada saat ini masyarakat menyukai tipe rumah yang berkonsep terbuka, namun sehat. Kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku usaha properti untuk memasarkan produknya.
"Jadi selama Pandemi Covid-19 hingga saat ini, rumah dengan konsep yang terbuka itu disukai banget masyarakat. Contohnya seperti tema skandinavian diminati banyak konsumen, karena lebih menggunakan konsep ruang terbuka yang menyehatkan," kata Thomas.
Lebih lanjut Thomas menjelaskan alasan mengapa model rumah dengan ruang terbuka lebih banyak akan diminati. Selain menjaga sirkulasi udara, juga membuat rileks penghuninya.
Baca juga: Sektor Properti Menggeliat Lagi, Astra Land Topping Off Proyek Apartemen di Jakarta Selatan
Atas kesempatan itu, ia bersama AKR menggencarkan pemasaean rumah tipe Skandinavian melalui platform digital. Selain karena memiliki desain menarik, pemasaran digital melalui VR sangat cocok untuk tipe rumah seperti ini.
"Skandinavian sangat merepresentasikan kebutuhan masyarakat saat ini. Salah satu hunian yang dibangun AKR Land dengan tipe ini sudah dibuat di Manado yakni Grand Kawanua International City (GKIC) dan Kawanua Emerald City (KEC) di Manado," jelas Thomas.
"Unit-unit rumah dengan tipe 28 meter persegi dan 40 meter persegi terserap pasar 100 persen. Sama halnya produk-produk serupa di kawasan Jadebotabek. Dengan bangunan dua lantai seluas 50-60 meter persegi dan desain skandinavian, pasti dicari konsumen," tandas Thomas.
Thomas yakin, bahwa tren rumah skandinavian ini akan terus berlanjut seiring kebutuhan rumah sehat, fleksibel, banyak bukaan, dan sesuai dengan pasar milenial serta profesional muda.
"Terutama untuk situasi saat ini di tengah pandemi Covid-19, rumah-rumah seperti ini banyak dicari terutama yang banyak bukaan mataharinya," tutup Thomas.