Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menilai pembelian peternakan sapi di luar negeri merupakan solusi jangka pendek untuk pemenuhan kebutuhan akibat tidak terpenuhinya pasokan daging sapi dalam negeri.
"Strategi semacam itu bagus untuk jangka pendek, namun tidak tepat dalam konteks jangka panjang. Pengelolaan peternakan yang efisien harus dikuasai oleh peternak Indonesia agar bisa swasembada daging,” kata Amin, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Komisi VI DPR Tanggapi Rencana Kementerian BUMN Beli Peternakan Sapi di Belgia
Menurutnya, dalam waktu beberapa tahun kedepan, secara realita memang cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan daging sapi secara mandiri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi sapi potong pada tahun 2020 mencapai 17,5 juta ekor. Merujuk data Kementerian Pertanian, dari populasi tersebut, hanya sekitar 25 persen saja yang siap potong.
Dengan kualitas sapi lokal saat ini, kata Amin, ternyata jumlah tersebut hanya mampu memasok sekitar 400 ribu ton daging.
Padahal, kebutuhan daging sapi nasional mencapai 700 ribu ton, maka dibutuhkan tambahan 1,7 juta ekor sapi siap potong setiap tahun.
"Karena itu, sebagai solusi jangka pendek, rencana Menteri Erick (beli peternakan sapi di Belgia) cukup realistis," ucapnya.
Melihat kondisi tersebut, Amin pun mendesak pemerintah membuat road map atau peta jalan pemenuhan daging sapi nasional dengan cara swasembada.
Adapun langkah yang harus dilakukan yaitu menyiapkan lokasi dan lahan yang tepat, serta mencukupi untuk pengembangan peternakan dengan konsep food estate.
Di Australia, sapi tumbuh di hamparan padang rumput yang luas sehingga biaya produksinya jauh lebih efisien. Dengan kebutuhan daging sekitar 700 ribu ton maka dibutuhkan minimal 5 juta ekor sapi siap potong dengan kualitas tinggi.
“Jadi untuk jangka panjang ada empat hal yang harus disiapkan untuk mencapai swasembada daging yaitu lahan peternakan yang cukup, bibit unggul, sistem peternakan yang efisien, juga sistem logistik atau distribusi yang efisien,” paparnya.
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan perusahaan pelat merah membeli peternakan sapi di Belgia.
Langkah tersebut dilakukan untuk memenuhi kekurangan pasokan daging dalam negeri, dan akhirnya mengurangi ketergantungan impor daging yang selama ini sebagian besar dilakukan oleh pihak swasta.