News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2021

Jelang Penerapan Larangan Mudik, Sejumlah PO Bus di Ciputat Kompak Naikkan Tarif

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUDIK LEBIH AWAL - Calon penumpang memadati Terminal AKAP Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (9/4/2021). Terkait adanya larangan mudik oleh pemerintah, sejumlah warga mengakalinya dengan mudik lebih awal untuk menjalani tradisi munggah yakni menjalani pekan pertama puasa ramadan di kampung bersama keluarga besarnya, setelah itu mereka kembali lagi ke Jakarta dan merayakan lebaran di ibukota. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Yunus memprediksi pada periode 30 April-5 Mei yang menjadi puncak tertinggi arus penumpang. Oleh karena itu pihak PO butuh menaikkan harga tarif untuk menutup biaya operasional.

"Saat ini pengusaha bus masih kembang kempis pendapatannya dan mencari segala cara untuk kondisi bertahan karena pandemi. Secara cash flow masih macet bahkan sudah ada beberapa angkutan bus yang mengalami kebangkrutan, jadi kenaikan tarif ini wajar dan penumpang bisa nemaklumi," imbuh Yunus.

Seperti diketahui, penyesuaian harga tiket bus AKAP memang sudah umum dilakukan sebelum pandemi tiap menjelang musim mudik. Terlebih adanya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 mendatang yang membuat banyak PO Bus ramai-ramai menaikkan tarif untuk mendulang laba.

Siasati Larangan Mudik, ALS Genjot Pengiriman Barang ke Sejumlah Daerah di Sumatera

Perusahaan otobus spesialis rute Pulau Sumatera Antar Lintas Sumatera atau ALS menanggapi pelarangan mudik oleh pemerintah yang berlaku mulai 6-17 Mei 2021.

Salah satu cabang pool ALS di Cikokol, Kota Tangerang, mengungkapkan pembatasan moda transportasi idul fitri ini sangat berdampak pada operasional perusahaan. Terlebih pada sektor pemasukan ALS yang menurun sejak pandemi Covid-19 setahun belakangan.

Baca juga: Ada Larangan Mudik, PO ALS Cikokol Tetap Berangkatkan Penumpang dengan Kapasitas Penuh

Untuk itu ALS tak punya pilihan lain selain mengikuti aturan tersebut. Sebelum aturan larangan mudik berlaku, ALS akan mengoptimalkan penjualan tiket hingga 4 Mei mendatang.

"Kita tanggal 2 Mei sudah stop penjualan tiket. Jadi yang terakhir berangkat antara tanggal 3 atau 4 mei. Estimasinya semua armada bisa angkut penumpang sebanyak-banyaknya," kata Syamsul, petugas Pool ALS Cikokol saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (14/4/2021).

Syamsul mengungkapkan operasional aramada bus ALS saat ini masih berjalan normal. Selain menambah okupansi penumpang, ALS juga terus menggenjot pengiriman barang ke sejumlah daerah di Sumamtera.

Baca juga: Irjen Istiono Ancam Polisi yang Bandel Loloskan Pemudik. Akan Dihukum Penjara Berlipat Ganda

"Sebagai alternatif, paling kita genjot pengiriman barang seperti sepeda motor dan sembako. Karena kalau berharap dari penumpang agak sulit mengingat kondisi keuangan konsumen belum normal," tambah Syamsul.

Sementara itu, operasional ALS saat ini mengalami peningkatan meski ada penyesuaian tarif. Adapun untuk ongkos ke sejumlah daerah di Lampung dan Sumsel berkisar antara Rp 200 ribu - Rp 300 ribu.

Sementara untuk tujuan Sumsel, Jambi, Riau, Sumbar dan Sumut berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Peningkatan lumayan lah, terutama keberangkatan malam. Jadi kita sekaligus bawa barang untuk dikirim ke rute yang sering dipilih penumpang yaitu Medan," imbuh Syamsul.

Perusahaan otobus yang berdiri sejak 1966 ini memiliki dua tipe bus. Yakni bus ac seat 48 ac plus toilet dan non toilet. Perbedaan harga dari kedua kelas tiket itu berkisar antara Rp 50 ribu - Rp 100 ribu berdasarkan rute yang dipilih.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini