Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan terduga pelaku teror yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, bukanlah pegawai aktif di BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, terduga teroris tesebut adalah pensiunan dari perusahaan pelat merah.
Baca juga: Komisi VI DPR Tanggapi Rencana Kementerian BUMN Beli Peternakan Sapi di Belgia
"Informasi yang kami dapat, bahwa yang ditangkap itu adalah bukan karyawan BUMN. Tapi, pensiunan BUMN," jelas Arya melalui pesan singkatnya, Selasa (20/4/2021).
Terduga Pelaku Teror
Sebagai informasi, Tim Densus 88 Mabes Polri terus memburu terduga pelaku teror yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.
Baca juga: Tjahjo Kumolo Ungkap Banyak Kehilangan PNS yang Mumpuni karena Terpapar Radikalisme & Terorisme
Terbaru, Tim Densus 88 dibantu Tim Polda Sulsel mengamankan seorang pria di Kabupaten Maros.
"Setelah di Bone ada lagi di (Maros), baru diambil (kemarin). Sekarang totalnya 33 diamankan di Polda Sulsel," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan Senin (19/4/2021) siang.
Pria itu kata Zulpan, berinsial N (40) dan berstatus sebagai pegawai aktif di salah satu kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Polri: 31 Terduga Teroris Ditangkap Usai Insiden Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"N (umur) 40 tahun, diamankan di Maros dan berstatus pegawai BUMN Aktif," ujarnya.
N kata dia, disinyalir terlibat aktif dalam jaringan Jamaan Ansharut Dulah (JAD) kelompok kajian Villa Mutiara.
Kelompok kajian itu pertama kali diungkap pada Januari awal tahun ini.
Dalam penggerebekan itu, 20 orang diamankan, dua orang diantaranya MR dan AJ tewas ditembak.
Sebulan selang penggerebekan itu, aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.