TRIBUNNEWS.COM - Menghadapi tantangan di 2021, BRI Microfinance Institute menghadirkan BRI Microfinance Outlook 2021: Adapting Through Innovation & Synergy.
Acara yang digagas dan didukung sepenuhnya oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini akan berlangsung di Ruang Serba Guna Gedung BRI 1 lantai 21 dan juga disiarkan secara daring, Rabu, (28/4/2021).
Microfinance Outlook 2021 merupakan salah satu wadah dan bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kondisi ekonomi global akibat pandemi Covid-19 belum membaik hingga saat ini. Hal tersebut terlihat dari kondisi ketenagakerjaan yang belum menunjukkan titik balik dan angka pengangguran yang meningkat dari 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta per Agustus 2020.
Kondisi makro ekonomi ini berpengaruh terhadap industri keuangan mikro di 2021. Dengan tekanan perekonomian saat ini, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dipandang sebagai salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Pelopor program microfinance
Memantapkan posisi BRI sebagai pelopor program microfinance yang membantu kredit dan pembiayaan UMKM dengan asas kesinambungan, Microfinance Outlook kali ini mengusung tema “Building Sustainable Microfinance Ecosystem in the Digital Era” dengan tagline “Adapting Through Innovation & Synergy”.
Hybrid Webinar satu hari ini akan menyajikan dua sesi seminar virtual degan dua sub tema, yaitu “Empowering Sustainable Microfinance & its Ecosystem” pada sesi pertama dan “Boosting Innovation for Synergy in Microfinance” pada sesi kedua.
Puncak Acara ini adalah keynote speech dari Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Menteri Badan Usaha Mioik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso.
Selain itu, akan diadakan juga launching dua program ungulan terkait UMKM dan microfinance, yakni Link UMKM: Aplikasi Program Pemberdayaan Terpadu UMKM Naik Kelas, serta Lembaga Sertifikasi Microfinance Indonesia sebuah program peningkatan kualitas SDM untuk stakeholder microfinance.
Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri, akan hadir membawakan masing-masing topik diskusi dalam tiap sesi.
Pada sesi satu, narasumber yang hadir di antaranya Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Adjunct Lecturer Harvard Kennedy School Cambridge USA Dr Jay Rosengard, Sosiolog Universitas Indonesia Dr Imam Prasojo, Representatif McKinsey and Company Prateek Bhargava, dan Senior Executive Analyst OJK DR Roberto Akyuwen.
Untuk sesi dua, narasumber yang akan membawakan topik diskusi, di antaranya Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Representatif Cornell University Prof Iwan Jaya Azis, Bupati Kulon Progo H Sutedjo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Fintech Lending Indonesia dan CEO Dompet Sunu Widyatmoko, serta Chief Economist BRI dan Direktur BRI Research Institute Dr Anton Hendranata.
Adapun seminar virtual sesi satu akan dipandu oleh Rosiana Silalahi. Sementara pada sesi dua, Ketua Indonesian Micro Finance Expert Association (IMFEA) DR. Ahmad Subagyo akan memandu jalannya acara.