Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan impor gandum untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, seiring tingginya harga jagung di dalam negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis (Deputi II) Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, pemerintah sedang mendiskusikan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengendalikan peningkatan laju harga pakan ternak.
"Salah satunya untuk unggas, kami dorong impor pakan dari komoditas lain yaitu gandum. Karena sekarang jagung sangat tinggi seharga Rp 6 ribu," papar Musdhalifah secara virtual, Rabu (28/4/2021).
Menurutnya, impor gandum dapat saja dilakukan dengan mudah karena tidak masuk dalam kelompok barang yang dilarang atau dibatasi.
Baca juga: China Kenakan Tarif Impor Gandum, Australia Janji Tak Akan Membalas
"Tidak ada pembatasan impornya," ucap Musdhalifah yang tidak merinci besaran rencana impor gandung untuk pakan ternak.
Baca juga: Ekspor Gandum Rusia Diprediksi Dekati Rekor Tertinggi Sejak 2017-2018
Selain gandum, kata Musdhalifah, pemerintah juga mendorong pemanfatan sumber pakan ternak lainnya pengganti jagung ataupun soybean (bungkil kedelai) yang sekarang mengalami kenaikan harganya.
"Jangka panjang kami dorong pemanfaatan lainnya, apalagi kita ketahui banyak alternatif substitusi impor pakan," paparnya.