Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun di tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2019, angka tersebut terkoreksi menurun sekitar 40 persen. Pada tahun tersebut Citi Indonesia mencatatkan laba bersih Rp4,4 triliun.
CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, kinerja keuangan ini terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.
Meskipun demikian, lanjut Batara, Citi Indonesia tetap melaporkan rasio kinerja yang memuaskan yaitu Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15 persen and 4 persen.
Baca juga: Laba Bersih CIMB Niaga Turun 5,6 Persen di Kuartal I 2021, Jadi Rp 996 Miliar
Kondisi likuiditas Citi Indonesia dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8 persen, hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8 persen.
Baca juga: Kuartal I 2021, Laba Bersih Bukit Asam Terkoreksi Jadi Rp 500 Miliar, Ini Penyebabnya
Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio Gross NPL menjadi 1,6% dari 2,4% di tahun sebelumnya.
Baca juga: Kuartal I 2021, Emiten FMCG Unilever Bukukan Laba Rp 1,7 Triliun
“Di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, kami berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami," ujar Batara dalam keterangannya, (3/5/2021).
Batara kembali melanjutkan, dari lini Retail Banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk Reksa Dana dan Obligasi baru.
Sementara dari Digital Banking, Citi Indonesia fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah.
Berbagai peningkatan fitur merupakan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72 persen pada tahun 2020.
Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect.
Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12 persen, pertumbuhan pengguna seluler atau tablet sebesar 53 persen, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66 persen secara year-on-year.
Batara optimis, dengan strategi yang telah diterapkan, kedepannya kinerja Citi Indonesia akan terus tumbuh di masa-masa sulit seperti sekarang ini.
"Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini," pungkasnya.