News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akses Pembiayaan Sulit, Pelaku UMKM Didorong Perkuat Literasi Keuangan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pameran produk kerajinan UMKM di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020). Pameran yang menampilkan berbagai produk kerajinan itu akan berlangsung hingga 22 November 2020. Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM adalah sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Meski demikian, di sisi lain, UMKM diharapkan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional karena kemampuannya menyerap tenaga kerja dan menyumbang produk domestik bruto. Tribunnew/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Akulaku Finance Indonesia mendorong penguatan literasi keuangan kepada kalangan pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).

Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan UMKM sejatinya adalah penggerak utama roda ekonomi Indonesia.

“Kami berkomitmen memberikan pemahaman yang lebih mendalam secara berkelanjutan untuk pelaku usaha mikro mengenai strategi pengelolaan keuangan," ujarnya di dalam Webinar Literasi Keuangan & Wirausaha Akulaku, Jumat (7/5/2021).

Dia mengungkapkan, pemillik bisnis UMKM mesti dibekali wawasan dan pengetahuan yang baik mengenai pengelolaan keuangan untuk dapat mempertahankan bisnisnya. 

Terlebih, pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan tersendiri bagi pemilik bisnis UMKM untuk dapat bertahan.

Baca juga: Survei KIC: Shopee Sumbang Omzet Terbesar untuk UMKM Selama Pandemi

Wildan menyebutkan, salah satu tantangan yang kini tengah dihadapi oleh berbagai usaha mikro di tengah pandemi adalah keterbatasan akses pembiayaan untuk melanjutkan usaha.

Baca juga: Blibli Siapkan Microsite Khusus untuk UMKM Garap Celah Pasar Ramadan

Berdasarkan Riset PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebut bahwa sekitar tiga dari empat pelaku UMKM yang menjalankan bisnisnya di Indonesia masih belum tersentuh oleh akses pembiayaan. 

Penyebabnya antara lain adalah karena masih kurangnya pemahaman pelaku bisnis mikro atas pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik.

“Melalui seri Webinar Literasi Keuangan & Wirausaha, Akulaku ingin menghadirkan ruang edukasi dan literasi keuangan untuk berbagi wawasan secara berkelanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro mengenai strategi pengelolaan bisnis dan beragam manfaat dari pembiayaan produktif agar daya saingnya meningkat,” ujarnya.

Pemilik toko online King Fishing Toni Cahyadi mengungkapkan pelaku usaha perlu memanfaatkan fasilitas pembiayaan produktif untuk menjaga ketersediaan stok barang dan memenuhi permintaan konsumen.

Namun, pelaku usaha perlu memperhatikan sejumlah hal sebelum mengambil fasilitas pembiayaan.

"Meski kita bisa saja memperoleh fasilitas pembiayaan yang cukup tinggi, tapi tidak boleh sembarangan. Dalam arti, kita mesti tetap bijaksana untuk mengambil pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan sesama pelaku bisnis untuk konsisten membayar angsuran pinjaman secara tepat waktu agar tidak membebani arus kas bisnisnya.

Hal yang penting dilakukan pelaku usaha yakni memisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis. 

Itu dibutuhkan untuk menjamin pengelolaan keuangan lebih kredibel sehingga pelaku bisnis dapat terus memantau performa bisnis sekaligus menyusun perencanaan keuangan yang lebih baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini