Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) yang merupakan platform equity crowdfunding yang mempertemukan Pemodal dengan pelaku usaha (UMKM) berhasil menyalurkan dana Rp 35,3 miliar atau 65 persen dari total ECF Funding.
LandX kembali memimpin dalam penghimpunan dana yang tersalurkan pada April 2021 dengan total funding Rp 15 miliar.
Salah satu perusahaan yang dirilis pada bulan tersebut juga mencetak rekor di LandX dan kategori ECF Indonesia secara umum sebagai dana terkumpul yang tertinggi yakni sebesar Rp 10 miliar dan waktu tercepat karena saham sebanyak 10.000 lot habis terjual dalam kurun waktu 84 menit.
Co-Founder sekaligus COO LandX Romario Sumargo, mengatakan keberhasilan tersebut merupakan kerja keras dari tim LandX dalam menaikkan kepercayaan para investor LandX, serta kejelian dari seleksi ketat dalam pemilihan Perusahaan UKM yang melakukan listing di LandX.
"Pencapaian ini merupakan kerja kolektif tim LandX dalam membangun kepercayaan para investor LandX, serta bagaimana kami melakukan proses seleksi perusahaan UKM yang menawarkan proposal bisnisnya untuk dirilis," ungkap Romario.
Tidak main-main, sudah ada 200 lebih perusahaan UKM yang menawarkan untuk di listing sejak LandX resmi terdaftar Desember 2020 lalu, namun hanya 12 perusahaan UKM yang berhasil mendapatkan dana yang terhimpun di LandX.
Baca juga: LandX Salurkan Rp 22 Miliar dan Cetak Pengumpulan Dana Tercepat dalam Waktu 5 Jam
"Kami memang fokus mencari perusahaan UKM yang memiliki integritas, perusahaan sehat dan profitable, sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri para investor LandX, terbukti dalam waktu yang relatif singkat, jumlah investor atau user yang terdaftar sudah mencapai 35.000 orang dengan rata-rata nilai yang diinvestasikan sekitar Rp 10 juta," lanjut Romario.
Dua perusahaan yang berhasil menghimpun dana di LandX yakni PT Bangun Bisnis Bersama (Perusahaan F&B) dengan Rp 10 miliar dan PT Solusi Indonesia Anugerah Perkasa (Perusahaan Outsourcing) dengan Rp 5,4 miliar, berhasil menghimpun dana dengan waktu yang singkat yakni 84 menit dan 124 menit.
Durasi tersebut merupakan yang tercepat jika dibandingkan dengan proses listing di kategori ECF secara rata-rata.
Kedua perusahaan tersebut semakin menunjukkan bahwa LandX tidak hanya fokus dalam menawarkan listing perusahaan properti, namun juga membuka kesempatan perusahaan UKM pada industri yang lain.
"Jika sebelumnya kita telah merilis perusahaan cloud kitchen dan pabrik pupuk batubara pada Kuartal-I 2021, kami melihat adanya potensi untuk membuka peluang lapangan kerja dan mendongkrak Perusahaan UKM Indonesia, seperti yang di digalakkan oleh Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UKM yang juga selaras dengan misi LandX. Tercatat dari empat perusahaan tersebut di estimasikan akan memperkerjakan sekitar 350 orang," jelas Romario.
Baca juga: Platform LandX Kumpulkan Pendanaan Rp 6,69 Miliar dari Dua Proyek yang Dirilis
LandX menargetkan untuk menjadi yang terdepan di kategori ECF Indonesia dengan capaian Rp 180 miliar dari dana yang disalurkan untuk perusahaan UKM selama 2021, sebelum naik tingkat menjadi Security Crowd funding yang rencananya akan dicanangkan pada Maret 2022 tahun depan.
"Kami akan berupaya untuk mempertahankan performa LandX dengan merilis perusahaan yang kredibel, sehingga para investor LandX merasa aman dan nyaman melakukan investasi via LandX. Target kami di tahun 2021 ini merilis 30-50 perusahaan UKM dengan total himpunan dana mencapai Rp 180 miliar. Langkah ini akan memuluskan proses kami untuk naik tingkat sebagai perusahaan Security Crowd Funding di masa mendatang," jelasnya.