Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Bersama Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Edward Hutabarat mengatakan, program pensiun dini yang ditawarkan kepada staf Garuda Indonesia merupakan dampak dari restrukturisasi yang dilakukan manajemen.
Ia menyebutkan, pihaknya memahami langkah yang diambil perusahaan terkait program pensiun dini yang dilakukan manajemen di tengah kondisi sulit ini.
"Kami memahami program pensiun dini yang ditawarkan secara sukarela, tetapi dalam hal ini kami tidak mengambil opsi menerima ataupun menolak kebijakan tersebut," kata Edward dalam konferensi pers di Bandara International Hotel, Tangerang, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Kementerian BUMN Keluarkan 4 Opsi Penyelamatan Garuda Lewat Restrukturisasi Utang
Meski begitu, pihaknya menyebutkan akan tetap memantau proses program pensiun dini yang ditawarkan secara sukarela kepada karyawan Garuda Indonesia.
"Selain itu, di tengah tawaran tersebut kami seluruh karyawan Garuda Indonesia tetap optimis dan solid menjaga kelangsungan perusahaan dan berkomitmen tinggi, bekerja dengan baik memberikan pelayanan yang terbaik, safety dan service," kata Edward.
Ia juga mengungkapkan dalam menjaga kelangsungan PT Garuda Indonesia, akan minta dukungan penyelamatan dari Presiden Joko Widodo, Ketua MPR, Ketua DPR, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan dan Komisi terkait di DPR.
"Dukungan tersebut tentunya tidak hanya diskusi, tetapi melalui draft opsi yang akan kami berikan kepada pihak terkait," ucap Edward.
Draft yang diperkirakan akan tersusun pada pekan depan ini, berisi opsi untuk menjaga keberlangsungan PT Garuda Indonesia di tengah kondisi sulit ini.
"Opsi di dalam draft tersebut, tentunya terkait regulasi hingga pembenahan market serta harga layanan Garuda Indonesia. Opsi ini diharapkan dapat lebih baik dibandingkan program pensiun dini," ucap Edward.
Manajemen Garuda Indonesia Tawarkan Pensiun Dini, Serikat Pekerja Menilai Ada Opsi Lebih Baik
Serikat karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menilai, ada opsi lebih baik dari pada program pensiun dini yang ditawarkan oleh pihak manajemen.
Ketua DPP Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tommy Tampatty menilai, ada opsi yang lebih baik dibandingkan dengan program pensiun dini.
"Maka dari itu, kami dari serikat karyawan Garuda Indonesia menyiapkan draft opsi tandingan untuk menyelamatkan bisnis perusahaan," kata Tommy di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Kementerian BUMN Keluarkan 4 Opsi Penyelamatan Garuda Lewat Restrukturisasi Utang