Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pengangguran hingga Februari ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, penyajian data yang diberikan pemerintah haruslah membandingkan data secara tahunan atau year on year (yoy).
Pernyataan ini mengkritik data yang disajikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang membandingkan data pengangguran terbuka pada Februari 2021 dengan Agustus 2020.
"Penyajian data itu year to year. Mungkin benar [tingkat pengangguran terbuka] dari Februari ke Agustus 2020 turun, tetapi kan tidak year to year, yang year to year itu dari Februari 2020 ke 2021," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers, Jumat (30/5/2021).
Baca juga: Menaker Klaim Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Menurun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Bila dibandingkan dengan Februari 2020, jumlah pengangguran sebanyak 6,93 juta orang.
Baca juga: Pemerintah Diminta Cegah Terjadinya Pengangguran Baru dari Karyawan Maskapai
"Yang Februari 2020 itu 6 koma juta orang pengangguran, di Februari 2021 8 sekian juta orang, itu ada peningkatan. Pengangguran terbuka itu meningkat, bukan menurun," lanjut Said.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Ida Fauziyah menyebut pengangguran terbuka pada Februari 2021 menurun dibandingkan dengan Agustus 2020.
Dia menyebut, jumlah pengangguran pada Februari 2021 berhasil menurun menjadi 8,75 juta dibandingkan Agustus 2020 yang sebesar 9,7 juta.
"Alhamdulillah dengan segala cara kita bisa menurunkan pengangguran kita, berkurang 950.000. Jadi kita bisa tekan dengan berbagai pendekatan yang kita lakukan, kita bisa lihat bahwa Februari 2021 [pengangguran terbuka] turun menjadi 8,75 juta," ujar Ida.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul KSPI: Jumlah pengangguran terbuka meningkat, bukan menurun