News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Sukses Pengusaha Kuliner Tarakan Raup Omset Puluhan Juta Rupiah Bareng GrabFood

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abimanyu Prakarsa, owner Nasi Kota-Ku Tarakan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Memulai usaha sendiri tidaklah mudah, berbagai hambatan akan menyertai saat seorang pelaku usaha memulai bisnis mereka. Hal itu dirasakan Abimanyu Prakarsa, owner Nasi Kota-Ku Tarakan yang memulai usaha sejak 2018.

Mulanya, pada 2018, Abim sapaan akrabnya, yang berasal dari Malang, Jawa Timur, menikah dan memutuskan untuk menetap di Tarakan, Kalimantan Utara.

"Saya mulai buka Nasi Kota-Ku atau dulu namanya nasi Tarakan pada 2018 di bulan Maret. Saya membuka usaha ini awalnya karena faktor kepepet, karena saya waktu itu nikah tahun 2015 di sini dan langsung memutuskan pindah ke sini, karena istri juga kerja di sini. Jadi saya harus pindah juga," tutur Abim saat ditemui di kedainya di Jalan P. Sumatera, Pamusian, Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (9/6/2021).

Sebelum memulai bisnis kuliner Nasi Kota-Ku, Abim mengumpulkan modal dengan bergabung menjadi mitra GrabCar.

Usai uang yang dikumpulkan dirasa cukup, Abim mulai membangun usaha Nasi Kota-Ku dengan menu andalannya Nasi Katsu.

Abim yang tidak memiliki skill memasak pun akhirnya belajar melalui Youtube cara memasak makanan.

Baca juga: Kisah Rino Senlewa, WNI yang Sukses Berbisnis Kopi Indonesia di Chiba Jepang

"Saya bikin usaha ini awalnya belajar dari Youtube dan ingin membuka usaha semacam makanan kekinian. Saya belajar dari YouTube dan langsung nyoba Nasi Kota-Ku. Dulu awalnya menunya Nasi Katsu dan ada ikan cakalang, tetapi sekarang fokusnya ke Wings Barbeque," jelas Abim.

Baca juga: Bermodalkan 200 Ribu, UMKM Proven Sprei Sukses Tembus Pasar Internasional

Awalnya Abim kesulitan memasarkan produknya di Tarakan, strategi pemasarannya pun masih memakai cara tradisional atau dari mulut ke mulut. Saat pertama, ia hanya bisa memasarkan 10 porsi Nasi Kota-Ku dalam sehari.

Baca juga: Riset: 300 Brand Sukses Manfaatkan Momentum Pandemi Lewat Inovasi Produk Barang dan Jasa

Tantangan lainnya, Abim yang terhitung baru di Tarakan dan belum memiliki banyak teman, sehingga menjadikan proses pemasaran usahanya makin sulit.

"Tantangannya itu buka usaha di sini dari cara promosi. Promosi di sini itu tidak seperti kota-kota lain yang kita bisa lewat medsos seperti Instagram. Kalau di sini masih yang masyarakatnya pakai Facebook dengan forum-forum gitu," jelasnya.

Lewat seorang kenalan, Abim akhirnya bergabung ke Rumah BUMN Tarakan. Di Rumah BUMN Tarakan ia mendapat berbagai pelatihan pemasaran dan bagaimana cara membuat foto menarik untuk promosi usaha.

"Awalnya saya ketemu teman di cafe terus ngobrol-ngobrol dan dia nyaranin saya buat gabung di Rumah BUMN Tarakan, katanya di situ wadahnya UMKM. Di situ setiap bulan ada pelatihan, seperti cara pemasaran, packaging dan lain-lain. Setelah itu beberapa bulan kemudian Grab masuk ke Tarakan. Saya dihubungi Rumah BUMN untuk ikut pelatihan mendaftarkan usaha ke Grab Food," kata Abim.

Usai bergabung menjadi partner GrabFood, usaha Nasi Kota-Ku milik Abim menjadi lebih dikenal masyarakat Tarakan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini