Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT TEMAS Tbk menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 250 Miliar.
Dividen yang dibagi terdiri dari Rp 50 miliar yang disisihkan dari laba bersih tahun 2020, dan Rp 200 Miliar yang diambil dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada tahun buku 2020.
Ini artinya pemegang saham akan memperoleh Rp 43,82 per lembar saham.
Sutikno Khusumo, Direktur Utama PT Temas Tbk mengatakan, sepanjang tahun 2020 Perseroan fokus untuk memastikan kelangsungan operasional di masa pandemi Covid-19 dengan melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Covid 19, baik untuk karyawan di darat juga untuk crew di atas kapal.
Di sisi lain secara group, Perseroan juga melakukan pengembangan di bidang usaha Pelabuhan dan Depo Peti Kemas.
Tidak hanya itu, kami juga tetap berpartisipasi dalam Program Tol Laut yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Baca juga: Pertagas Bukukan Laba Bersih 2020 USD 106,6 Juta
Tahun lalu kami berpartisipasi di dalam 3 rute Tol Laut yaitu Trayek T-1, T-11, dan T-17”.
“Dari sisi kapasitas angkut armada Perseroan, tahun lalu kami melakukan pengembangan dengan menambah 6 unit kapal.
Baca juga: Pasar Belum Stabil, Pengamat: Investor Perlu Selektif Koleksi Saham Grup Bakrie
Dengan adanya penambahan ini kapasitas angkut armada Perseroan menjadi 30.395 TEUs atau 445.792 DWT.
Penambahan jumlah armada ini bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan segmentasi terkait rute pelayaran untuk pelabuhan kecil dan menengah,” kata Sutikno Khusumo di Gedung Temasline, Sunter - Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021).
Ganny Zheng, Direktur Keuangan PT Temas Tbk mengatakan volume muatan tahun 2020 turun 1,2% menjadi 426.367 TEUs dibandingkan tahun 2019.
Perseroan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 52,2 miliar, meskipun turun 48,11% dibanding laba bersih tahun lalu sebesar Rp 100,6 miliar.
Baca juga: Mengenal 5 Perbedaan Saham dan Reksadana, Cocok untuk Belajar Investasi Para Pemula
Di sisi lain aset perusahaan tahun 2020 naik menjadi Rp 3,84 triliun dari sebelumnya Rp 3,27 triliun, ekuitas naik menjadi Rp 1,21 triliun dari Rp 1,18 triliun di tahun 2019.