Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX yang dihelat secara daring atau online dengan tema 'Tantangan Digitalisasi Financial Sebagai Resensiliasi Perempuan Pengusaha di Masa Pandemi dan di Era New Normal'.
Ketua IWAPI Nita Yudi mengatakan pihaknya mendorong lebih dari 30 ribu anggotanya untuk memahami dan pindah haluan ke digital marketing.
Langkah ini diambil untuk menyiasati tantangan pandemi Covid-19 yang menurunkan sektor UMKM di Indonesia dan juga dunia.
Baca juga: Bangkitkan UMKM, Pegadaian Gandeng IWAPI
"Sesuai dengan temanya yang digitalisasi, makanya, kami nge-push, karena belum semua yang melek teknologi. Kita harus pindah, moving ke digital atau online kalau mau usaha kita hidup atau jalan terus," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Jumat (18/6/2021).
Menurutnya, dengan adanya kontraksi pandemi sebesar 0.29 persen di tahun 2020, lalu masih minusnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia, sudah saatnya pelaku UMKM dan UKM wanita di Indonesia bersama-sama bangkitkan kembali perekonomian.
Pengusaha wanita Indonesia, diharuskan melihat peluang dibalik tantangan, agar bisa keluar dari krisis ekonomi ini.
"Kita harus menyadari, di balik tantangan pasti ada peluang, buktinya banyak usaha kuliner yang tumbuh di masa pandemi. Contohnya saja usaha katering yang dikelola IWAPI, itu dalam sebulan omsetnya bisa sampai Rp 1 miliar," tuturnya.
Baca juga: 1.000 Lowongan Kerja Tersedia Di Digital Career Expo 2021 yang Digelar Kemenaker dan Plan Indonesia
Belum lagi usaha barang ekspor yang mulai dijajaki IWAPI, seperti kerjasama IWAPI dengan pemerintah Kanada, sehingga bisa mengekspor.
Lalu peralatan spa untuk Timur Tengah, keripik atau cemilan khas Kalimantan yang mulai diekspor ke Korea Selatan, dan banyak lainnya.
Di samping itu, IWAPI juga menggandeng para pengusaha muda atau milenial untuk bergabung bersama.
Dengan begitu kaum milenial ini mampu menyerap digitalisasi dan mengajarkannya kepada anggota lain.
"Bulan lalu sudah pelatihan, ada 400 wanita muda atau milenial, mereka pengusaha, dan bergabung bersama kami," katanya.
Dia pun berharap, program stimulus dari pemerintah tetap dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, banyak sekali wirausaha wanita baru yang terlahir karena pandemi.
Baca juga: Bisnis Multi Level Marketing Tahun Ini Diprediksi Tetap Kinclong
"Stimulus atau bantuan langsung dari pemerintah untuk pelaku UMKM dan UKM sangatlah membantu kami, saya harap akan tetap berlangsung selama pandemi,"katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya secara streaming mengharapkan adanya peran IWAPI dalam ikut memajukan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Kita harus menghadapi pandemi ini dengan cara-cara baru, kegiatan ekonomi harus menaati protokol kesehatan. Paling terasa memang pada sektor perdagangan, yang berubah jadi perdagangan online," tuturnya.
Situasi ini harus dimanfaatkan para pengusaha wanita IWAPI yang tidak boleh menyerah dari keadaan.
Justru, lanjut Jokowi, situasi saat ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Ketika harus digital, jarak fisik tidak jadi masalah. Produsen bisa jangkau konsumen sejauh ada akses internet. Kesempatan ini harus dimanfaatkan, untuk anggota IWAPI harus go digital, go nasional dan go global," ujar Presiden.
Bukan hanya Presiden Jokowi saja, para menteri terkait seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja, sampai berbagai stakeholder terkait, seperti Kepala Kadin, Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal, dan lain sebagainya, juga ikut memberi motivasi, agar para pengusaha wanita IWAPI tidak menyerah di masa pandemi Covid-19.
Munas dihadiri sekitar 150 peserta secara offline atau hadir di lokasi acara, yakni di Hotel J.W Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sisanya, sebanyak 1.500 orang mengikuti acara secara online atau virtual.