News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacalah Baik-baik Prospektus dari MI Sebelum Berinvestasi di Reksa Dana

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi peluncuran produk reksa dana UOB secara virtual, Rabu (16/6/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Reksa dana kini menjadi salah satu pilihan investasi yang mendatangkan keuntungan bagi investor. Pilihannya pun sangat beragam dengan tingkat risiko serta imbal hasil yang juga beragam.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer UOB Asset Management Indonesia Ari Adil menjelaskan, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan berinvestasi agar meminimalisir risiko rugi di masa depan.

Hal-hal yang perlu diketahui tersebut antara lain dana kita akan diinvestasikan ke instrumen apa saja, serta siapa penyedia produk investasinya.

Hal lain yang juga perlu diketahui di awal adalah di mana tempat membeli produk-produk investasi tersebut.

"Semua (produk investasi) itu sudah diatur dengan peraturan yang berlaku," kata Ari Adil dalam diskusi peluncuran produk reksa dana UOB secara virtual, Rabu (16/6/2021).

Untuk instrumen investasi reksa dana, dia menyarankan agar masyarakat memastikan produk reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi (MI) yang telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Investasi Kripto Jangan karena Sindrom FOMO, Pelajari Risikonya

Begitu juga dengan agen penjualnya juga harus sudah memiliki izin sebagai agen penjual reksa dana.

Masyarakat juga harus mempelajari karakter produk reksa dana tersebut, dan membaca prospektusnya yang disampaikan oleh manajer investasi.

UOB Asset Management Indonesia sendiri sebagai manajer investasi berizin OJK saat ini juga memasarkan reksa dana bekerja sama dengan PT Sarana Santosa Sejati (Pluang), pengelola platform investasi digital Pluang.

Produk reksa dana UOB dipasarkan di platform Pluang dengan menyasar generasi milenial yang memiliki literasi digital tinggi, untuk membantu mereka merencanakan investasi.

"Di masa pandemi, kami melihat peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia dan peningkatan permintaan terhadap produk-produk investasi, terutama reksa dana," ujar Ari Adil.

Data pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, hingga akhir tahun 2020 tercatat ada 3,16 juta investor reksa dana, naik 78,4 persen dari tahun sebelumnya.

Melalui kolaborasi dengan Pluang, pihaknya berharap dapat memberikan akses digital ke investasi reksa dana kepada lebih banyak investor, terutama kaum milenial.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini