Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan konstruksi PT Wika Serang-Panimbang meraih kucuran kredit sindikasi sebesar Rp 4,45 triliun untuk membiayai pembangunan Jalan Tol Serang Panimbang.
Direktur Utama PT Wika Serang Panimbang Mulyana mengatakan, Perseroan berharap kredit sindikasi ini menambah kemampuan pembiayaan proyek jalan tol Serang Panimbang yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional oleh Presiden Jokowi.
“Kredit sindikasi ini berasal dari 11 bank dari Aceh sampai dengan Papua. Ini merupakan sinergi yang luar biasa,” ujar Mulyana pada Jumat (18/6/2021) di Jakarta.
Dijelaskan, kredit sindikasi senilai Rp 4,45 triliun antara lain berasal dari perbankan milik negara yaitu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp 1 trilyun dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 700 miliar.
Perusahaan pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur Syariah juga mengalirkan dana Rp 500 miliar.
Baca juga: Warga Desa Kranggan Terdampak Proyek Pembangunan Tol Yogya-Solo Terima Ganti Rugi Rp 78,7 Miliar
Dari perbankan daerah yakni, PT BPD Aceh Rp 300 miliar, PT Bank Sumut Rp 300miliar, PT Bank Jabar Banten Rp 300 miliar, PT Bank Jateng sebesar Rp 500 miliar, PT Bank Sulselbar Rp 200 miliar, PT Bank Papua Rp 350 miliar dan PT BPD Sumut Syariah Rp 100 miliar.
Baca juga: Ruas Tol Cipali Sumberjaya Majalengka Sepi dari Kendaraan yang Melintas
Kemudian, dari swasta ada PT Bank Panin Dubai Syariah sebesar Rp 200 miliar.
Sementara Komisaris PT Wika Serang Panimbang Untung Kurniadi menjelaskan, perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini berjangka waktu 15 tahun dengan masa tenggang 3 tahun dan digunakan untuk pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Serang Panimbang.
"Perseroan dalam kondisi sehat. Kedepan dengan adanya Jalan Tol Serang Panimbang tentunya akan membangkitkan roda perekonomian di daerah Banten dan sekitarnya," katanya.
PT Wika Serang Panimbang merupakan perusahaan patungan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Jababeka dengan porsi kepemilikan saham yakni PT Wijaya Karya sebesar 83,42%, PTPP 15,64% dan PT Jababeka 0,94%.