News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Internet Dinilai Jembatan Digital untuk Kesejahteraan Rakyat

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budiman Sudjatmiko

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koperasi Satelit Desa Indonesia (KSDI) dinilai merupakan gerakan ekonomi yang berakar rumput dalam menyongsong masa depan.

Ketua Dewan Pengawas KSDI Budiman Sudjatmiko mengatakan, pada era pandemi saat ini, KSDI mempunyai cantolan masa depan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang akan membawa 270 juta rakyat Indonesia dan 74.961 desa untuk terangkat kesejahteraannya.

"Seluruh tertib sosial, ekonomi, budaya masyarakat di masa depan tidak lagi diatur oleh birokrasi yang berjenjang, tidak diatur oleh susuan bisnis yang hirarkis, susunan politik dan susunan ekonomi yang hirarkis vertikal," kata Budiman, Kamis (24/6/2021).

"Justru tertib sosial manusia di era revolusi 4.0 itu akan diatur oleh yang namanya internet. Jadi internet untuk lebih luasnya adalah cara menyambungkan masyarakat, komunitas satu dengan yang lain," sambung Budiman.

Menurut Budiman, sebelumnya seluruh komunitas itu berjenjang terutama politik yang pertama, ke dua baru ekonomi kemudian selanjutnya budaya dll.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Semangat Ekonomi Konstitusi Itu Cooperative Nation

"Itu adalah kisah masyarakat yang segera kita tinggalkan. Adanya revolusi industri 4.0 berbasis digital terlebih dengan adanya pandemi yang melanda, seluruh komunitas tadi tidak lagi berjenjang, bahkan di masing-masing sektor politik, ekonomi, budaya tidak lagi berjenjang hirarkis vertikal tegak lurus ke atas, tapi akan saling menyambung secara horizontal, menyamping ke kanan ke kiri ke depan ke belakang, bukan ke atas atau ke bawah," ujar Budiman.

Lanjut Budiman, tertib sosial yang akan berlaku ke depan karena dua faktor, faktor teknologi dan faktor virus.

"Adanya KSDI adalah sebagai jembatan emas antar masyarakat supaya bisa berkomunikasi satu sama lain, di mana antar komunitas antar desa dan antar sektor saling bertukar data," paparnya.

Budiman menegaskan, KSDI hadir untuk membangun jembatan digital sampai seluruh pelosok indonesia, sampai 74.961 desa.

"Jadi kalau sekarang yang dibangun oleh pak Jokowi adalah infrastruktur jembatan yang dibangun dari tembok, beton. Maka kita butuh juga insfrastruktur jembatan digital antar komunitas, desa, daerah, kota, dan provinsi," ujar Budiman.

Nantinya jembatan digital akan diperkuat, dipercerdas dan di percanggih dengan kecerdasan buatan, dengan manajemen konsolidasi antar jembatan digital melalui teknologi blokchain atau rangkai data.

"Maka kehadiran Training Of Trainer (TOT) adalah untuk membangun agar seluruh rakyat Indonesia mempunyai aset digital. Ketika orang punya aset digital maka di situlah sumber kesejahteraan, pengetahuan, kesehatan," tutur Budiman.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Alokasikan Anggaran Rp 200 T Untuk Menyelamatkan Generasi Muda Terlalu Murah

Oleh karena itu, alasan KSDI membangun jembatan digital, karena sifat teknologinya horizontal, sifat bisnisninya horizontal. Sementara perusahan teknologi yang lain, sikap teknologinya horizontal, tapi bisnisnya vertikal.

"Jadi itu semangat dari KSDI dan juga koperasi yang akan kita buat. Ada koperasi energi baru terbarukan, data pangan, angkutan atau transportasi, ada koperasi industri kreatif indonesia," ucap Budiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini