Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong peningkatan produktivitas perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kota Tual, Maluku.
Menurutnya, Tual menjadi salah satu kawasan perikanan terbesar di Indonesia bahkan dunia.
"Sesuai yang saya bayangkan, Tual ini bisa menjadi pusat ekonomi, bursa perikanan dunia. Harapan saya begitu. Kemudian di Ambon dan Bitung kita akan hidupkan (sektor perikanannya)," kata Menteri Trenggono saat meninjau Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual di Kota Tual, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Menteri Trenggono Maksimalkan Penyaluran Dana Pinjaman ke Pelaku Usaha
Tual memiliki posisi strategis dalam mendukung program nasional menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Volume pendaratan ikan di PPN Tual tahun lalu mencapai 2.153 ton dengan nilai produksi Rp 31,78 miliar.
Baca juga: Januari-Mei, KKP Catat Neraca Perdagangan Kelautan dan Perikanan Surplus Rp 27 Triliun
Sedangkan jumlah kunjungan kapal perikanan dalam setahun lalu hampir 800 kali, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 500-an kali.
"Yang pasti kita akan mendorong produktivitas nelayan dan pembudidaya lokal. Karena kita harapkan ekonomi masyarakat juga tumbuh dari sektor ini," pungkasnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Tual, Menteri Trenggono juga melihat aktivitas bongkar ikan di pelabuhan dan meninjau pabrik pengolahan ikan teri milik masyarakat.