Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Central Asia atau BCA tengah berfokus untuk menggenjot kinerja di sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, hal tersebut digencarkannya demi memperbaiki bisnis consumer perbankan.
Dirinya melanjutkan, bisnis kartu kredit ritel di masa pandemi Covid-19 tak cukup bergairah imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Baca juga: Tanpa Kantor Cabang, BCA Digital Gaet Nasabah dengan Aplikasi blu
“Kredit (industry saat ini) melemah, namun kami yakin kredit konsumer kita masih akan terus meningkat khususnya di KPR,” ucap Jahja dalam paparannya secara virtual, Rabu (30/6/2021).
Untuk menggenjot bisnis KPR, BCA menggelar KPR BCA Online Expo yang merupakan gelaran expo virtual yang akan mempertemukan nasabah maupun masyarakat umum dengan developer perumahan dan apartemen, kantor property agent yang menyediakan hunian di berbagai wilayah Indonesia secara online.
Baca juga: Ini Dia Nama Bank Digital Milk BCA, Siap Meluncur Bulan Juli 2021
Gelaran ini diadakan selama satu bulan penuh yaitu mulai 1 Juli hingga 31 Juli 2021.
“Kehadiran expo virtual di tengah pandemi, bukan merupakan yang pertama bagi BCA. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap sektor properti pun turut dirasakan oleh BCA, kami mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR hingga Mei 2021 ini,” tutur Jahja.
“Atas dasar itu pula kami menghadirkan gelaran expo ini. Nasabah dan masyarakat umum dapat memanfaatkan momentum ini untuk mencari hunian dengan ragam penawaran menarik terutama bagi mereka yang sedang mencari hunian pertama,” sambungnya.
Pada event ini, disemarakkan oleh lebih dari 290 perumahan dan apartemen, lebih dari 150 kantor property agent, serta berbagai retail furniture ternama.
BCA juga menghadirkan bunga special bagi nasabah yang melakukan pengajuan KPR selama expo berlangsung yaitu fix 3 tahun 5,25 persen.
Ditambahlagi, benefit khusus bagi nasabah yang memanfaatkan fitur Angsuran Terencana, selain mendapat plafon pinjaman yang lebih besardengan angsuran lebih ringan dan biaya provisi mulai dari 0,5 persen.