Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – New Energy Nexus Indonesia, didukung IKEA Foundation, telah menyalurkan dana investasi pada empat perusahaan panel surya yang beroperasi di Indonesia selama semester pertama tahun ini melalui Indonesia 1 Fund.
Diluncurkan 2020, dana Indonesia 1 Fund diarahkan untuk mendukung startup energi terbarukan di Indonesia yang masih berada pada tahap awal.
Sebagai dana katalis, Indonesia 1 Fund juga mengundang kolaborasi dari pihak investor lain untuk menggerakkan lebih banyak dana untuk mendukung startup energi terbarukan.
Sampai sekarang, Indonesia 1 Fund telah mengembangkan ko-investasi dengan Nexus for Development untuk startup bernama Sumba Sustainable Solutions (3S) dan juga ko-investasi dengan Schneider Electric Energy Access Asia serta Crevisse Partners Co. Ltd. untuk startup panel surya lain bernama Xurya.
Dua startup panel surya lain yang telah menerima pendanaan dari New Energy Nexus adalah SolarKita dan Right People Renewable Energy (RPRE).
Baca juga: Dukung Energi Hijau, Industri Farmasi Pasang Panel Surya Terbesar di Cikarang
“Schneider Electric Energy Access Asia senang dapat turut mendukung Xurya dalam mendorong adopsi komersil energi surya di Indonesia melalui investasi kami. Dengan berkolaborasi dengan New Energy Nexus dan Crevisse Partners dalam mendukung pertumbuhan startup melalui ko- investasi, kami juga turut berkontribusi dalam SDG7,” kata Gilles Vermot Desroches, Presiden dari Schneider Electric Energy Access, Selasa (13/6/2021).
Baca juga: SUNterra Dorong Energi Hijau dengan Pemanfaatan Solar Panel
Wonyoung Kim, Direktur Crevisse Partners nembahkan, Xurya memiliki banyak potensi dalam menciptakan dampak lingkungan yang baik melalui bisnisnya.
“Kami melihat anggota tim Xurya memiliki cara berpikir yang tajam, sebuah aset penting untuk pertumbuhan startupnya serta bekal yang dapat digunakan untuk memahami pasar,” kata Wonyoung Kim.
Baca juga: Wakaf Energi, Program Baru Masjid Istiqlal untuk Danai Panel Surya Senilai Rp 14 Miliar
Sebagai investor tematik yang terfokus pada startup energi yang beroperasi di Indonesia, jelas Wonyoung Kim, pihaknya telah menyalurkan investasi kepada lima startup sejak akhir tahun lalu.
Investasi yang disalurkan melengkapi satu sama lain, setiap startup yang didukung melayani segmentasi pasar yang berbeda, sehingga secara kolektif, pertumbuhan mereka memancarkan peluang pasar yang masih berkembang di Indonesia.
Christina Borsum, CFO dari New Energy Nexus menjelaskan, kolaborasi dengan ko-investor juga diharapankan dapat memantik sinyal ke investor lainnya bahwa energi terbarukan merupakan masa depan Indonesia.
“Kami harap kami dapat menyalurkan lebih banyak investasi lagi ke startup-startup energi terbarukan tahun ini, termasuk startup yang bergerak di bidang kendaraan listrik, pengelolaan energo, teknologi efisiensi energi, dan inovasi model bisnis,” ucap Christina.
Sejatinya, Indonesia 1 Fund diluncurkan untuk mempercepat transisi energi terbarukan di Indonesia.