News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Trenggono Dorong Vaksinasi Nelayan untuk Jaga Ketahanan Pangan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong nelayan agar mendapat vaksinasi Covid-19.

Menurut dia, nelayan merupakan komunitas masyarakat yang aktif melakukan kegiatan di luar rumah sehingga produktivitasnya penting dalam menopang ketahanan pangan.

Baca juga: Akademisi: Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Percepatan Vaksinasi

"Upaya pencegahan di kampung-kampung nelayan seperti penyuntikan vaksin, penyemprotan disinfektan, tes massal, pembagian masker, dan sebagainya akan sangat bermanfaat untuk melindungi nelayan agar tetap bisa berkegiatan mencari ikan," ujar Menteri Trenggono di Pasar Ikan Modern, Jakarta Utara, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Dukung Pembudidaya, KKP Larang Penjualan Benur di Bawah Lima Gram

Trenggono menjelaskan KKP selama masa pandemi Covid-19 telah menggelar vaksinasi di sentra kelautan dan perikanan dengan menggandeng Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah.

Pihaknya juga memberi stimulus ekonomi bagi nelayan seperti sembako dan bantuan yang mendukung produktivitas, di antaranya kapal perikanan dan alat penangkapan ikan.

Baca juga: Kejar Herd Immunity, Baintelkam Polri Gelar Vaksinasi Massal di Bogor

"Ada juga fasilitas permodalan nelayan dari BLU LPMUKP, perbankan, dan Perum Pegadaian hingga meningkatkan pelayanan terkait perizinan sehingga usaha penangkapan ikan semakin efisien dan produktif," papar Menteri Trenggono.

Ia juga optimistis produktivitas sektor perikanan yang nilainya mencapai Rp30 triliun per tahun bisa terjaga bahkan meningkat.

"Jadi kita kalau sudah vaksin 100 persen, insyaAllah ekonomi akan tetap bisa bergerak dan Pak Menteri Investasi tidak akan sulit untuk memasarkan prospek investasi (di sektor KP) yang ada," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini