Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, investor di antaranya fokus terhadap RAPBN Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Senat Amerika menyetujui rencana anggaran senilai 3,5 triliun dolar AS, menyusul RUU infrastruktur 1 triliun dolar AS sebelumnya.
"Setelah Senat Amerika meloloskan paket infrastruktur bipartisan senilai 1 triliun dolar AS, rencana anggaran tambahan 3,5 triliun dolar AS yang penuh dengan program domestik juga disetujui oleh badan legislatif," ujar dia melalui risetnya, Minggu (15/8/2021).
Tetapi, kata Hans, ketidaksepakatan di dalam tubuh Partai Demokrat mengancam ukuran dan ruang lingkup anggaran belanja tersebut.
Baca juga: Diskon Token PLN 50% Diperpanjang hingga Desember 2021, Cara Klaim Tak Lagi via stimulus.pln.co.id
Baca juga: PLN telah Salurkan Stimulus Listrik ke 31,94 Juta Pelanggan, Nilainya Capai Rp 7,2 Triliun
Sebab, anggaran jumbo ni akan menjadi investasi terbesar negara itu dalam beberapa dekade di sektor jalan raya, jembatan, bandara, dan saluran air.
Hans menambahkan, pengesahan RUU tersebut akan membuat tiga sektor ketiban untung dari naiknya laju perekonomian.
"Jika disahkan RUU itu akan meningkatkan ekonomi dan permintaan komoditas. Kebijakan ini positif untuk sektor energi, industri, dan material," pungkasnya.