Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan penurunan kasus aktif Covid-19 paling lama akhir September 2021 demi mengejar pertumbuhan ekonomi tahun ini pada kisaran 3 persen sampai 4 persen.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional masih sangat bergantung pada efektivitas penanganan Covid-19.
"Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada pengendalian pandemi, respon kebijakan ekonomi yang tepat, penciptaan lapangan kerja, dan kesiapan melakukan transformasi digital untuk masa depan kita bersama," kata Airlangga, Selasa (17/8/2021).
Menurutnya, peningkatan kasus positif Covid-19 yang berdampak pada pemberlakuan PPKM telah mempengaruhi laju pemulihan ekonomi.
Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan, Menperin: Adaptasi Kunci Industri Berdaya Saing dan Maju
Namun, kata Airlangga, pemerintah terus menjaga fleksibilitas APBN untuk merespon dinamika pandemi Covid-19.
Baca juga: Jokowi: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5 Sampai 5,5 Persen
"Pengeluaran pemerintah akan tetap menjadi pendorong utama perekonomian melalui penguatan berbagai program perlindungan masyarakat untuk mendorong daya beli masyarakat, dan penguatan program ketahanan kesehatan untuk menangani Covid-19,” ujar Airlangga.
Baca juga: 76 Tahun Indonesia Merdeka, Legislator PKS Sebut Banyak Daerah Belum Merdeka Infrastruktur
Berdasarkan data historis, pada kuartal pertama tahun ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di kisaran lebih dari 170 ribu kasus dan berdampak pada angka pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran minus 0,74 persen.
Ketika pemerintah sudah mulai dapat menekan angka kasus aktif di kisaran 100 ribu, hasilnya pada kuartal kedua tahun ini melalui angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen.
Karena itu, perlu dilakukan pengendalian kasus aktif agar bisa turun ke level 100 ribu, sehingga di kuartal IV 2021 akan tumbuh positif.
"Kita melihat bahwa dalam minggu-minggu ini, kasus konfirmasinya relatif sudah mulai turun dan tingkat kematian juga sudah mulai menurun. Demikian pula terkait dengan rawat inap di rumah sakit," paparnya.
Airlangga menyebut, penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian akan terus dilakukan pemerintah dari hulu ke hilir, yaitu percepatan vaksinasi, menurunkan fatality rate, peningkatan testing dan tracing.
Kemudian, optimalisasi pembatasan mobilitas dengan PPKM, serta penanganan isolasi terpusat.