Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan, berdasarkan data media monitoring yang dilakukan hingga Juni 2021, persepsi media massa terhadap sawit masih menunjukkan indikator sentimen positif dengan nilai rata-rata 71,09 persen.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan, walaupun masih dalam tren positif, terdapat risiko di mana sentimen media massa dapat jatuh menjadi negatif.
Baca juga: Saat Pandemi, RI Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 7,29 Triliun
Beberapa kondisi dalam periode ini yang berdampak sentimen negatif terhadap sawit antara lain pada Januari 2021, sentimen positif terhadap sawit jatuh menjadi 45 persen karena kejadian banjir bandang di Kalimantan Selatan," ujarnya dalam webinar "Kegiatan Journalist Fellowship Batch I", Selasa (24/8/2021).
Kemudian, ada pemberitaan masif tentang kerusakan hutan di Papua yang diasosiasikan dengan salah satu perusahaan perkebunan sawit.
Selain itu, kebakaran lahan gambut dan masuknya lahan sawit dalam kawasan hutan dan konflik lahan antara perusahan dan warga.
Baca juga: Ekosistem Digital MIND dan Shipper Fasilitasi UMKM Tembus Pasar Ekspor
"Sikap kalangan pers dalam negeri masih sangat cair terhadap sawit dan berfluktuasi berdasarkan perkembangan isu di masyarakat," kata Eddy.
Dia menambahkan, penempatan berita atau publikasi sawit di media massa memang dapat mengurangi resiko sentimen negatif.
Baca juga: Ekspor Komoditas Perikanan Makin Menggeliat di Masa Pandemi
"Untuk itu BPDPKS menilai perlu dilakukan pelembagaan komunitas pers yang beranggotakan para jurnalis yang memiliki pemahaman objektif terhadap sawit.
Ini nantinya dibentuk di wilayah-wilayah produsen utama kelapa sawit serta di tingkat nasional dan akan dilakukan kerja sama kegiatan berkala dengan BPDPKS dalam rangka pembaharuan informasi tentang sawit," pungkasnya.