TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahun sejak pertama kali meluncurkan layanannya, BukuWarung berhasil menggaet 6,5 juta UMKM pengguna.
Perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital untuk UMKM Indonesia juga mengumumkan keberhasilannya memperoleh pendanaan 60 juta dollar AS atau Rp 861 miliar.
Nilai tersebut menjadi pendanaan Seri A terbesar yang pernah diterima oleh startup bidang UMKM secara global, dan membuat total investasi yang dikumpulkan BukuWarung mencapai Rp 1,1 triliun (USD 80 juta).
Abhinay Peddisetty, selaku CEO dan Co-Founder BukuWarung mengatakan, adanya akumulasi pendanaan yang telah diraih, BukuWarung siap melahirkan inovasi baru untuk memudahkan pengalaman pengguna dalam memanfaatkan layanan aplikasinya.
"Serta menjalankan serangkaian aktivitas pelatihan guna meningkatkan kapabilitas UMKM agar siap go digital," katanya, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Dorong Digitalisasi UMKM, Pemkot Depok dan Shopee Gelar Depok Virtual Expo 2021
BukuWarung berkomitmen membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien, mulai pembukuan digital, etalase online hingga pembayaran.
"Di saat kamu berulangtahun kedua ini, kami siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin menguatkan posisi BukuWarung sebagai startup teknologi terdepan yang berkontribusi memajukan ekonomi digital Indonesia lewat pemberdayaan UMKM,” paparnya.
Abhinay menyebut, memahami karakter UMKM di Indonesia, BukuWarung menawarkan solusi yang praktis, mudah dan gratis dengan mengedepankan pengalaman penggunaan yang simpel memulai aplikasi BukuWarung dengan menawarkan pencatatan keuangan digital yang gampang diakses dan digunakan oleh para pelaku UMKM.
"Juga layanan BukuWarung kemudian kami perluas sehingga memungkinkan pelaku UMKM melakukan pembayaran digital, serta membantu mereka melakukan peralihan dari offline ke online untuk menjual dagangan,” kata Abhinay.
BukuWarung melengkapi aplikasinya dengan fitur penjualan produk digital: pulsa ponsel, token listrik, hingga top-up uang elektronik.
Melalui layanan ini, pelaku UMKM mendapatkan tambahan komoditas usaha untuk ditawarkan kepada pelanggan.
Artinya, para pengguna BukuWarung berpeluang mendapatkan peningkatan pendapatan di tengah situasi sulit pandemi COVID-19.
"Proses transaksi yang sepenuhnya online membuat penjualan produk digital tidak terpengaruh pembatasan rute logistik," katanya.