Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) akan membentuk badan baru, Kantor Pengamanan Ekonomi sebagai departemen khusus untuk memperkuat sistem keamanan ekonomi di bidang keuangan, khususnya memonitor transaksi keuangan di dalam Jepang dan internasional.
"Berdasarkan internasionalisasi pasar keuangan, membentuk sistem untuk mengawasi transaksi dan pengembangan sistem lembaga keuangan domestik dari sudut pandang keamanan. Untuk itu kami menyertakan biaya terkait dalam permintaan anggaran untuk tahun depan," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (26/8/2021).
Selain itu, dalam restrukturisasi organisasi, "Kantor Inspeksi Sekuritas Internasional" baru didirikan untuk mempromosikan internasionalisasi dan digitalisasi layanan keuangan.
Selain menugaskan orang yang bertugas mempromosikan “sustainable finance” yang mengedepankan solusi masalah sosial seperti perubahan iklim melalui investasi dan pembiayaan, departemen penanggulangan pencucian uang (money laundering) yang dinilai belum memadai juga akan semakin diperketat pengawasannya.
Menanggapi krisis virus corona baru, FSA akan memperluas sistem pengiriman sumber daya manusia swasta untuk mendukung UKM lokal.
"Kantor Dukungan Pencocokan Sumber Daya Manusia" yang baru akan dibentuk untuk menciptakan lingkungan di mana spesialis dari perusahaan besar dan lembaga keuangan dapat dengan mudah berpartisipasi dalam revitalisasi ekonomi lokal," lanjutnya.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.