Laporan wartawan Tribunnews.com/Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan swasta PT Agra Surya Energy membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Agra Surya berperan aktif dalam mendorong pencapaian target melalui Pembangunan PLTS Atap di Indonesia.
Direktur PT Agra Surya Energy, Harvey Tjokro menjelaskan pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari konsorsium nasional dan internasional untuk membangun PLTS sebesar 2 Gigawatt yang akan dimulai di tahun 2021.
"Kalau potensi energi baru terbarukan Indonesia menurut kementrian ESDM kurang lebih berkisar 205 Gigawatt, maka membangun PLTS 2 Gigawatt adalah masih dibawah 1 persen dari potensi nasional," tutur Harvey dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).
"Jadi kita masih harus kerja keras untuk mendukung pemerintah mencapai target bauran energi nasional,” lanjutnya.
Pada Senin (30/8/2021) PT Agra Surya Energy menandatangani kontrak kerjasama Pembangunan PLTS dengan kapasitas sebesar 100 Megawatt (MW) untuk PT Widodo Makmur Perkasa, perusahaan swasta nasional yang memproduksi bahan pangan dan penyediaan papan.
Agra Surya akan memulai pembangunan PLTS ini pada tahun 2021, dengan nilai investasi mencapai Rp900 miliar.
Pembangunan PLTS ini berpotensi mengurangi Emisi Karbon Sebesar 126.000 Ton CO2 per tahun, memberikan efesiensi secara signifikan terhadap biaya produksi dan operasional perusahaan.
Harvey Tjokro menyatakan bahwa PLTS 100 MW PT Widodo Makmur ini akan dibangun di beberapa lokasi dan merupakan bagian dari rencana 2 Gigawatt PLTS yang akan dibangun oleh PT Agra Surya Energy di Indonesia selama 3 tahun ke depan.
"Kami akan menggunakan Photovoltaic/PV Module terkini dengan kapasitas per modul sebesar 540 Wp, dan di beberapa lokasi akan sekaligus berfungsi sebagai atap bangunan," tukasnya.
Sementara Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengaku alasan menandatangani kontrak Kerjasama Pembangunan PLTS dengan Agra Surya Energy.
"Itu karena kesamaan visi untuk membangun Energi Baru Terbarukan di Indonesia," urai mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika tersebut.