Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi udang nasional bisa mencapai 2 juta ton per tahun pada 2024.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu mengatakan, untuk produksi saat ini baru berada di kisaran angka 856 ribu ton.
“Saat ini kita mencoba memenuhi target 2 juta ton di tahun 2024. Ini yang menjadi pekerjaan kita bagaimana kemudian kita bisa mem-breakdown itu supaya bisa tercapai,” ucap Haeru dalam diskusi daring bertema Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Genjot Produksi 2 Juta Udang di 2024, Ini Sejumlah Langkah KKP
“Kita lihat produksinya saat ini masih di kisaran 856.753 supaya bisa mencapai. Waktu kita tidak banyak efektifnya 2 atau 3 tahun lagi,” sambungnya.
Untuk mencapai misi tersebut, dibutuhkan adanya terobosan.
Haeru mengatakan, KKP sendiri telah menyusun sejumlah strategi untuk mencapai target produksi 2 juta ton.
Hal tersebut dimulai dari melakukan evaluasi terkait data dan juga regulasi.
Pasalnya saat ini banyak tambak di pesisir pantai yang sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang ada.
Baca juga: Buntut Surat PCR Palsu 23 Mahasiswa, Petugas KKP Kendari Bandara Haluoleo Diperiksa
Kemudian, strategi selanjutnya adalah revitalisasi tambak-tambak tradisional.
Untuk saat ini luasan tambak yang ada di Indonesia ada sekitar 804.803 hektar yang terdiri dari tiga komponen, yaitu tradisional, semi intensif, dan intensif.
“Selanjutnya KKP juga melakukan revitalisasi. Jadi tambak tradisional yang luasnya 247,8 ribu hektar kita coba ingin naikan. Saat ini produksinya di antara 0,5 sampai 0,7 ton per hektar per tahun, kita ingin naikkan jadi 2 ton per hektar per tahun,” ujar Haeru.
Dan strategi selanjutnya yaitu membuat model budidaya udang berbasis kawasan.
Di tahun ini, KKP sudah berkolaborasi dengan Pemda Kebumen dalam pembangunan 100 hektar tambak udang modern.
“(Untuk mencapai produksi) ini dibutuhkan terobosan. Yang kita lakukan saat ini, kita punya 3 program terobosan. Yang satu di (Direktorat Jenderal) perikanan tangkap dan yang dua ini di (Direktorat Jenderal) budidaya,” paparnya.
Sebagai informasi, produksi 2 juta ton pada 2024 ini, juga termasuk untuk memenuhi target peningkatan ekspor udang nasional sebesar 250 persen.
“Penting juga, kebijakan pembangunan tambak udang berbasis kawasan ini dibangun dengan pertimbangan ekologi dan ekonomi,” pungkas Haeru.