“Nantinya, wisatawan Indonesia akan semakin mudah melakukan transaksi QR melalui aplikasi Livin’ di negara-negara yang sudah bekerja sama. Sebaliknya wisatawan mancanegara juga dimudahkan melakukan pembayaran melalui scan QRIS di merchant-merchant Bank Mandiri yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Dampak positif digitalisasi yang all-out dari Bank Mandiri ini terbukti ampuh mendorong perseroan menjadi lebih agile dalam mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19 sejak awal Maret tahun 2020 lalu.
Hal ini tercermin dari kemampuan perseroan dalam meraih performa positif pada paruh pertama tahun 2021 ini.
Pertumbuhan transaksi digital Bank Mandiri turut menjadi penopang kenaikan perolehan margin bisnis ke depan. Berdasarkan data kinerja semester I-2021, penggunaan aplikasi Livin’ by Mandiri meningkat pesat mencapai 7,8 juta nasabah dengan nilai transaksi finansial sebesar Rp 728,9 triliun. Ini berarti terjadi pertumbuhan 59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk meningkatkan layanan keuangan digital, khususnya kepada nasabah korporasi, Bank Mandiri sebentar lagi akan meluncurkan platform digital yang mengintegrasikan seluruh solusi untuk ekosistem bisnis nasabah korporasi ke dalam sebuah Wholesale Digital Super Platform.
Layanan Wholesale Digital Super Platform ini akan menjadi layanan digital transaction berbasis portal web, API, maupun partnership bagi nasabah UMKM, UKM, dan korporasi, yang mencakup seluruh ekosistem bisnis perusahaan baik dari sisi cash management, value chain, trade, maupun solusi spesifik pada sektor-sektor tertentu. Layanan yang komprehensif ini akan mensupport bisnis perusahaan, memberikan fleksibilitas, dan efisiensi waktu, serta keamanan transaksi.