TRIBUNNEWS.COM - Debur ombak lautan menemani perjalanan petugas PLN menuju Kepulauan Masaloka Raya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Perjalanan 4 jam menempuh jarak 163 Km dari Kota Kendari hingga Pantai Tanjung Tabako harus dilalui.
Tak sampai di situ, perjalanan masih harus melaju sekitar 25 menit dengan menggunakan kapal kayu. Di tengah ombak menuju Kepulauan Masaloka Raya, dedikasi PLN untuk menerangi negeri semakin terasa.
Ini satu dari sekian banyak kisah insan PLN yang berjuang menghadirkan kelistrikan ke daerah-daerah pelosok negeri. Seperti kepulauan yang merupakan bagian dari kecamatan di Bombana ini.
“Meski sulit dan menantang, tapi ini sudah menjadi komitmen kami untuk menghadirkan listrik hingga ke pelosok tanah air. Dengan kolaborasi, tentu lokasi-lokasi terpencil bisa menjadi lebih mudah dan capaian 100 persen elektrifikasi bisa segera tercapai,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid.
Awaluddin mengisahkan bagaimana pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bombana, berhasil menghadirkan listrik ke 5 desa di Kepulauan Masaloka Raya. Adapun lima desa tersebut antara lain Desa Masaloka Timur, Desa Masaloka, Desa Masaloka Barat, Desa Batu Lamburi, dan Desa Masaloka Selatan.
Semua desa ini berada dalam satu kepulauan yang memiliki luas 2,66 km persegi atau sekitar 0,08 dari luas wilayah Bombana. Wilayahnya berbatasan dengan laut Kendari di sisi utara serta selat Tiworo di sisi timur dan laut Kabaena di sisi Selatan.
Perjuangan insan PLN ini tentu saja tidak sia-sia. Berkat dedikasi mereka, kini sebanyak 770 rumah tangga di wilayah itu bisa menikmati listrik PLN yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. Termasuk mendukung kegiatan mereka yang mengandalkan hidup sebagai nelayan dari laut.
"Kami berharap seluruh masyarakat bisa mendaftar sebagai pelanggan dan segera bisa menikmati listrik dari PLN," harap Awaluddin.
Pasokan listrik di Kepulauan Masaloka Raya sendiri tersambung dengan kelistrikan Kabupaten Bombana melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2x271 ms (meter sirkuit). Jaringan ini membentang di atas selat Masaloka dan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bombana serta diserahkan operasinya kepada PLN. Skema kolaborasi yang diharapkan juga jadi model kerja sama PLN dengan pemerintah daerah lain untuk mempercepat misi kelistrikan di daerah terpencil.
Selain itu, untuk melistriki 5 desa tersebut, PLN juga telah selesai membangun beberapa infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Masaloka Raya, antara lain JTM sepanjang 7,39 kms (kilometer sirkuit) dan 6,03 Kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta 4 Gardu Distribusi dengan total kapasitas 250 kVA (kiloVolt Ampere). Untuk membangun infrastruktur tersebut, PLN mengeluarkan biaya investasi yang mencapai Rp 3 miliar.
Hadirnya listrik di Kepulauan Masaloka Raya kini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menggerakan roda ekonomi masyarakat Kepulauan Masaloka Raya yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Bupati Bombana H. Tafdil, yang hadir mewakili masyarakat Masaloka Raya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama dengan PLN. Ia berharap kehadiran listrik akan mendukung usaha warga dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga dengan hadirnya listrik, masyarakat di Masaloka Raya dapat mengembangkan usahanya sehingga ekonomi dapat meningkat," tuturnya.