Siswa di Indonesia termasuk pengguna teknologi di sekolah yang tertinggi secara global, dengan lebih dari 40 persen dari mereka menggunakan ruang komputer.
Walaupun demikian, Indonesia masih memiliki tantangan dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas tinggi bagi para siswanya di tengah meningkatnya permintaan untuk teknologi pendidikan seiring pandemi yang masih berlangsung.
Tema kompetisi ini menyentuh permintaan tersebut dan bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dengan teknologi.
Putri Sutrisno, salah satu Pendiri Kopi Tuli, beberapa staf terpilih dari UC Business School, Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, bersama Diana Permana, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade and Enterprise (NZTE), akan menjadi juri kompetisi.
Baca juga: UICI dan KDEI Taipei Ajak PMI di Taiwan Tingkatkan Kualitas Diri Melalui Jenjang Pendidikan
Kompetisi ini menegaskan kembali misi ENZ untuk membuat pendidikan lebih mudah diakses bagi masyarakat luas dan membangun masyarakat yang inklusif secara internasional.
Selaras dengan ini, siswa dengan disabilitas sangat didorong untuk berpartisipasi dalam KIWI Challenge 2021.
“Dengan (memberikan) tantangan ini, kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan potensi untuk membantu meningkatkan kesempatan para siswa untuk bekerja nantinya,” ungkap Ben Burrowes, Direktur Regional Asia ENZ, Rabu (22/9/2021).
Dia menegaskan, sinergi antara ENZ dan Kopi Tuli akan ditingkatkan di masa datang untuk menyediakan kesempatan yang setara bagi orang-orang dengan disabilitas .
"Bersama-sama dengan UC Business School, kami yakin bahwa bimbingan mentor dan pengetahuan yang berkualitas akan dapat tersampaikan pada para peserta,” imbuhnya.