Dia mengaku sebelum bergabung program Makmur, produktivitas komoditas jagung yang ditanamnya hanya sekitar 6 ton per hektar.
"Kami saya bersyukur atas program pemerintah, berupa program Makmur. Sebelumnya kami bergabung hasil kami jauh di bawah standar, setelah kami mengikuti program Makmur kami telah panen dua kali dan panen kami meningkat per hektar 9 ton sampai 10 ton," kata Satria.
Dia pun berharap peningkatan produktivitas komoditas jagung ini menjadi daya tarik bagi petani lainnya untuk bergabung pada program Makmur.
Pupuk Indonesia menugaskan Pupuk Iskandar Muda menjadi project leader program Makmur di Provinsi Sumatera Barat.
Program ini telah diimplementasikan di atas lahan seluas 90 hektar yang tersebar ke beberapa wilayah di Sumatera Barat. Petani yang tergabung berjumlah 178 orang.
Hari ini, program Makmur akan kembali dilaksanakan di lahan seluas 20 hektar di Desa Malampah dengan komoditas yang ditanam adalah jagung. Adapun, rincian luas lahan program Makmur tersebar di desa Malampah, Kecamatan Tigo Nagari seluas 22 hektar.
Desa Kota Baru, Kecamatan Kubung seluas 36 hektar, komoditasnya padi. Selanjutnya di desa Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas seluas 20 hektar. Terakhir di desa Ranah Batahan, Kecamatan Sidomulyo yaitu seluas 12 hektar. Komoditas di dua desa ini adalah padi.
Program Makmur di Sumatera Barat juga nantinya akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo. Kedua perusahaan pelat merah ini berkomitmen dalam sektor permodalan dalam hal ini kredit usaha rakyat (KUR) dan jaminan asuransi pertanian.