News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana IPO Perusahaan Teknologi Disambut Antusias Investor

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. Rencana IPO Perusahaan Teknologi Disambut Antusias Investor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, rencana perusahaan teknologi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat disambut antusias, terutama oleh investor retail.

“IPO perusahaan teknologi di Indonesia seperti Unicorn dan Decacorn di bursa domestik sangat potensial meningkatkan kapitalisasi pasar, dan menarik investor baik domestik maupun asing,” kata Hoesen secara virtual di acara CMSE 2021 Welcoming Tech IPOs: Trend Challenges, Opportunities and Regulatory Perspective, Jumat (15/10/2021).

Menurut Hoesen, implementasi teknologi informasi saat ini merupakan salah satu hal yang penting dan dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Hal ini karena teknologi menjawab tantangan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan efisiensi jarak, keterbatasan, dan waktu.

“Dulu kita mengenal teknologi sebatas telepon, SMS, penggunaan instant messanger dari aplikasi, tapi penggunaan teknologi saat ini lebih spesifik, seperti meng-organize meeting, serta implementasi Artificial intelligence (AI) dalam memudahkan pekerjaan manusia,” kata dia.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, per Juli 2021 nilai transaksi uang elektronik naik 57,71 persen secara tahunan ke angka Rp 25,4 triliun.

Nilai transaksi perbankan digital juga tumbuh 53,08 persen di angka Rp 3.410 triliun, demikian juga dengan volume transaksi perbankan digital yang meningkat 56,07 persen secara tahunan menjadi 649,8 juta transaksi.

Untuk mendukung pertumbuhan bursa saham domestik, OJK terus menyesuaikan kebijakannya, antara lain mendorong perusahaan rintisan untuk melakukan IPO di Indonesia, menyiapkan infrastruktur dan menyempurnakan regulasi.

“OJK menyadari masih banyak infrastruktur pendukung yang perlu disiapkan, baik dari sisi regulasi, kebijakan, maupun sistem pendukung. OJK perlu menyempurnakan beberapa regulasi, antara lain penerapan dual class of share dengan multiple voting shares (MVS).

Baca juga: IHSG Bersiap Tembus Rekor Tertinggi, Ini Deretan Saham yang Direkomendasikan

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, dalam 3 tahun terakhir, BEI mencatat tren kenaikan jumlah investor. Pada Oktober 2021 jumlah investor mencapai lebih dari 6,5 juta atau naik 65,7 persen secara tahunan.

“3 tahun terakhir, pencatatan saham terus bertumbuh, dan menjadikan kita sebagai yang terbesar di ASEAN. Kita juga memecahkan rekor fund rising, saat pencatatan IPO Bukalapak.com (BUKA) pada Agustus 2021 lalu sebesar 1,5 miliar dollar AS,” ujar Nyoman.

Adapun usia yang mendominasi adalah 21 thaun hingga 40 tahun atau milenial dan generasi Z. Kenaikan jumlah investor juga ditopang oleh literasi finansial dan online infrastructure, seperti platform trading.

“Kami berharap pasar modal Indonesia bisa sustain dan menumbuhkan antusiasme yang terus berlanjut agar pasar modal kita bisa lebih besar lagi di masa depan. Kami juga berharap di era new economy ini bisa mendorong lebih banyak perusahaan teknologi untuk listing di BEI,” tegas Nyoman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "OJK Sebut Banyak Investor Tertarik dengan Rencana IPO Perusahaan Teknologi"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini