TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani memaparkan, pihaknya akan membayar uang muka untuk tiga kapal sebesar Rp 1,5 triliun yang didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Anda berujar, PMN baru cair pada awal tahun ini. Dia memastikan, akan dibayarkan untuk membayar uang muka tiga kapal. Diketahui, harga satu unit kapal diperkirakan Rp 1,5 triliun.
"Rp 1,5 triliun ini yang kita terima, yang sudah cair ini untuk uang mukanya dulu," ujar Anda di kawawan Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: Selama Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Pelni Angkut 551.383 Penumpang
Anda memaparkan, setidaknya untuk pengadaan tiga unit kapal, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun.
Nantinya, kata Anda, Pelni akan mengajukan PMN untuk 2025 sebesar Rp 2,5 triliun untuk pelunasan. Sedangkan, sisanya Rp 500 miliar akan menggunakan dana Pelni.
"Jadi (Rp1,5 triliun) ini uang muka, kemudian nanti di 2025 ini kita mengajukan PMN di Rp2,5 triliun. Rp500 miliar lagi dari mana? Dari duit kita sendiri dong," kata Anda.
Anda memaparkan, satu unit kapal akan berkapasitas 1.000 penumpang dan 75 untuk muatan kontainer.
"Kapal diproyeksikan akan sampai di Indonesia pada 2028," tutur Anda.
Saat ini Pelni memiliki 26 kapal buatan Jerman. Dulu kapal itu, diperoleh dari hasil kerja sama antar pemerintah.
"Dari 26 kapal, yang sudah berusia di atas 30 tahun, total ada 13 kapal," imbuh Anda.
Anda mengatakan, Pelni tengah membahas untuk pengadaan kapal dengan perkiraan anggaran yang diajukan Rp 4,8 triliun.