TRIBUNNEWS.COM - Pelanggan PLN kini dipermudah untuk mengisi token listrik melalui mesin ATM.
ATM bank yang dapat melayani pengisian token listrik adalah Mandiri, BCA, BRI, BNI, Bukopin, dan NISP.
Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).
Baca juga: Era Kendaraan Listrik, PLN Targetkan 113 SPKLU Beroperasi Tahun Ini
Baca juga: Jokowi Tegur PLN soal Perizinan: Cari Izin Bisa 3,4,5,6,7 Tahun, itu Tidak Boleh Harus Pangkas
Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti:
- Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput);
- Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai selama ini;
- Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time);
- Jumlah energi listrik yang masih tersisa;
- Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik.
Baca juga: Bright PLN Batam dan Karya Teknik Utama Sinergi Pasang PLTS Atap
Nilai listrik isi ulang yang dijual di ATM atau Payment Point sebesar :
- Rp 20.000,-
- Rp 50.000,-
- Rp 100.000,-