News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Permintaan Jokowi ke Pemda, Jangan Bikin Ruwet Perizinan yang Bisa Hambat Ekspor

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah memanfaatkan momentum pertumbuhan ekspor Indonesia dengan sebaik-baiknya.

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -  Presiden Jokowi bersyukur nilai ekspor Indonesia selama periode Januari hingga Agustus 2021 tumbuh 37,7 persen year on year sebesar USD142 miliar.

Presiden meminta pemerintah daerah memanfaatkan momentum pertumbuhan ekspor tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Hampir semua negara sekarang membutuhkan komoditas-komoditas kita sehingga jangan sampai ada daerah yang justru menghambat, membuat ruwet perizinan, tidak mendorong agar ekspor kita bisa berkembang dengan baik,” ujar Presiden saat membuka Apkasi Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (20/10/2021).

Presiden meminta para kepala daerah untuk terus meningkatkan volume ekspor dengan memfasilitasi para pelaku usaha untuk agresif memanfaatkan peluang ekspor yang ada. 

Baca juga: Buka Otonomi Expo 2021, Jokowi Puji Iklim Investasi di Daerah yang Semakin Membaik

“Mulai didorong produk apapun didorong untuk berani berkompetisi memanfaatkan peluang ekspor yang ada sehingga membuat produk kita dikenal dan kompetitif di pasar global,” katanya. 

Baca juga: Investasi 21 Perusahaan Kendaraan Bermotor Roda Empat Capai Rp 71,3 Triliun

Selain itu, Presiden menuturkan bahwa potensi pasar ekspor masih terbuka lebar sehingga harus dimanfaatkan dengan sejumlah mitra dagang Indonesia, mulai dari Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, India, hingga Amerika Serikat. 

“Peluang ini yang harus kita manfaatkan untuk mendorong komoditas kita, produk-produk kita masuk ke negara-negara yang tadi saya sebut,” tandasnya.
 
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini