“Kredit ini ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit,” jelasnya.
Apabila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp. 464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp. 147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp. 236,77 triliun dan kredit korporasi Rp. 177,83 triliun.
Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yakin bisa mencapai pertumbuhan kredit hingga akhir tahun di level 5% hingga 7% yoy.
Baca juga: Penyaluran Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp 588,6 Triliun di Kuartal II-2021
“Dengan fokus ke segmen yang profil risikonya rendah, dan pada top tier debitur yang menjadi leading market di masing-masing industri,” jelas Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini.
Ia memproyeksi kredit BNI tahun depan berada kisaran 7% hingga 10% year on year (yoy). Didukung ekspansi debitur top tier segmen korporasi, kemudian kredit segmen menengah yang diperkirakan diproyeksi tumbuh positif lalu konsumer.
“Dengan adanya upaya pemerintah disertifikasi ekonomi, kami optimistis tahun depan akan ada peningkatan dari industri pengolah, pertanian, perkebunan, dan perikanan,” katanya. (Maizal Walfajri)